Rehabilitasi PSK Dinilai Tidak Efektif

SUMENEP (bangsaonline) – Rehabilitasi Pekerja Seks Komirsial () ke tempat rehabilitasi di daerah lain dinilai tidak optimal, bahkan terkesan hanya buang-buang anggaran saja. ”Rehabilitasi ke Kediri itu masih kurang efektif dan hanya menghabiskan uang pemerintah saja,” kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Abd Madjid (20/4/2014).

"Pengiriman pada awal tahun 2014 ke Mojokerto untuk menjalani rehabilitas dari Pemkab sekitar 6 orang. Dua di antaranya penduduk asal , sisanya warga luar daerah. Tapi, untuk biaya keenam PDK itu ditanggung oleh Pemerintah ,” tambahnya.

Baca Juga: Kabar Dugaan Penyekapan 12 PSK di Surabaya oleh Mucikari, Warga Ungkap soal Hutang hingga Preman

‪Madjid mengungkapkan, menjalani proses rehabilitasi selama tiga bulan, dengan diberi berbagai keterampilan sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki. Setelah mereka dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing dengan dibekali modal dan peralatan sesuai dengan ilmu yang didapat.

"Ketika selesai menjalani rehabilitasi, ternyata para masih belum bisa mengembangkan keterampilan yang didapatnya. Ini kan merugikan Pemkab , karena tidak bisa memetik hasilnya," jelas Madjid.

Faktor ‪utamanya, lanjut dia, adalah terkendala segi permodalan. Sebab bantuan yang telah diberikan pemerintah dinilai kurang optimal. "Butuh modal besar untuk mengembamgkan suatu keterampilan dan waktunya lama,” tandasnya.

Baca Juga: Pesan Dandim 0827 Sumenep Usai Hadiri Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024 di Kantor Bupati

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Pengangkut BBM Terbakar di Pelabuhan Gayam Sapudi Sumenep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO