
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pamekasan dikabarkan menyediakan bilik asmara bagi narapidana untuk kepentingan pribadi bersama pasangannya. Isu ini pun menjadi perbincangan di masyarakat.
Menanggapi hal tersebut, Kalapas Kelas II A Pamekasan, Syukron Hamdani, langsung menepis isu tersebut dengan menunjukkan bukti beberapa ruangan yang disebutkan sebagai tempat bilik asmara.
Tempat yang ditunjuk tersebut berupa ruangan untuk memeriksa pengunjung dan tempat ruangan penyimpanan senjata milik petugas.
Kalapas juga mengajak wartawan untuk keliling langsung ke dalam lapas untuk menunjukkan beberapa tempat untuk pengunjung menjenguk tahanan.
"Lapas kita lagi diterpa isu yang tidak-tidak soal bilik asmara. Saya tegaskan bahwa itu tidak benar. Saya dengan kurun waktu hampir 5 bulan di Lapas Pamekasan yang ditugaskan secara khusus oleh Kementerian Kemasyarakatan berupaya untuk memperbaiki citra positif tentang lapas," kata Syukron, Jumat (18/7/2025).
Syukron menambahkan, sejak dirinya menjabat sebagai pimpinan di Lapas Pamekasan, banyak ruangan-ruangan yang dulunya tertutup sudah dibuka agar tidak menimbulkan persepsi buruk. Sebab, menurutnya, penggunaan ruangan di Lapas Pamekasan harus transparan.
"Tentunya saya berkomitmen selama melaksanakan tugas di Lapas Pamekasan kita ingatkan kepada seluruh jajaran agar jangan main-main hal yang tidak benar. Jangan main-main narkoba atau memasukkan Hp atau sejenisnya. Kalo tidak akan berdampak kepada tugas mereka ke depannya," ujarnya.
Lebih lanjut, Syukron mengaku dirinya tidak pernah main-main dengan warga binaan. Bahkan ia sering kali memperingatkan untuk tidak pernah membuat pelanggaran.
Jika ada warga binaan yang melakukan pelanggaran, maka akan mendapatkan perhatian khusus dan akan dipindahkan ke Lapas Surabaya.
"Program-program yang baik kita laksanakan. Awal masuk di Lapas Pamekasan yang semula masjid kondisinya kosong, saya berupaya untuk warga binaan, terutama blok-blok yang trobel bermasalah yang dianggap sering ada masalah Blok B - C diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan sholat berjamaah di masjid," ungkapnya.
Terkahir, Syukron mengajak masyarakat untuk bersama-sama mendukung proses pembinaan yang sedang dijalankan serta tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terkonfirmasi.
"Kami mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi informasi. Jangan mudah percaya sebelum ada fakta dan bukti yang sah. Jika ada kecurigaan, mari sampaikan melalui saluran resmi, bukan menyebarkannya di media sosial yang justru bisa merugikan banyak pihak," tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Kalapas menyampaikan komitmen pihaknya dalam menjaga marwah institusi dan mendukung proses pembinaan narapidana secara profesional dan manusiawi.
"Kami fokus menjalankan tugas pokok, yaitu membina warga binaan agar kembali menjadi pribadi yang lebih baik. Mari dukung bersama, bukan justru menyebarkan isu yang bisa merusak proses pembinaan ini," pungkasnya. (dim/van)