MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak enam pendaki Gunung Lawu asal Ngawi, ditemukan tewas terbakar di lereng Gunung Lawu antara pos 3 dan 4. Semula korban disebut ada lima, namun informasi terbaru, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut korban berjumlah enam orang. Dari jumlah itu, tiga di antaranya berjenis kelamin perempuan dan dua laki-laki.
Kebakaran hutan di Gunung Lawu memakan korban 6 jiwa dan 2 orang lainnya kritis. Kebakaran terjadi karena perapian pendaki gunung yang ditinggal begitu saja dan belum dipadamkan.
Baca Juga: Agraprana dan Richy Nur Cholis, Dua Bocah Magetan yang Resmi Perkuat Persebaya U-13
"Hasil penyisiran sementara sampai dengan saat ini diperoleh informasi korban kebakaran hutan yang terjadi di antara Pos 3 dan Pos 4 adalah 8 orang dengan rincian 6 orang meninggal, 2 orang dalam kondisi kritis dan masih dalam proses evakuasi," demikian disampaikan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam rilisnya, Minggu (18/10) dilansir detik.com.
Sebelumnya, satu korban, Eko Nurhadi (45), selamat dan saat ini menjalani perawatan di Rumah Sakit dr. Sayidiman Magetan. Para korban ditemukan Minggu (18/10) siang. Korban Eko kondisinya masih belum sadar sebab mengalami luka bakar hingga 50 persen. Sedangkan lima korban tewas yang belum diketahui namanya, saat ini masih di lokasi kebakaran.
Menurut petugas, musibah tewasnya lima pendaki asal Ngawi dilaporkan kali pertama ke petugas pos 1 oleh seorang pendaki asal Semarang bernama Maisuri Salim. Saat itu saksi mengetahui ada lima jasad manusia yang kondisinya hangus terbakar di sekitar pos 3 Gunung Lawu wilayah Magetan. Informasi ini selanjutnya diteruskan ke polisi Polres Magetan serta petugas BPBD.
Baca Juga: Permintaan Dispensasi Nikah Dini Meningkat, PA Magetan Lakukan Langkah ini
"Kami menerima info dari seorang pendaki yang mengabarkan ada lima pendaki tewas terbakar di pos 3. mendaki. Kami menduga mereka terjebak kebakaran hutan namun mereka tak bisa menyelamatkan diri," ujar Agus, aktivis komunitas Anak Gunung Lawu (AGL).
Belum diketahui kapan keenam pendaki asal Ngawi melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu. Pasalnya, dari keenam pendaki tadi, lima dinyatakan tewas dan satu korban masih kritis.
Sebelumnya, memang belakangan ini Gunung Lawu dilanda kebakaran hutan yang terjadi sejak sebulan lalu. Dan kobaran api terus menjalar hingga radius puluhan kilo meter, bahkan sampai saat ini kebakaran masih terjadi.
Baca Juga: Perbaiki Sanitasi Warga, Pemdes Karas Magetan Garap 70 Jamban
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, sudah menerima kabar tewasnya lima orang pendaki yang terjebak kebakaran di Gunung Lawu. Evakuasi untuk rombongan pendaki lainnya pun dilakukan.
BPBD saat ini sudah mengerahkan tim untuk mengevakuasi seluruh rombongan pendaki yang dilaporkan terjebak kebakaran di Pos 3 lereng Gunung Lawu. "Seluruh kendaraan operasional, mobil maupun trail saya perintahkan untuk melakukan evakuasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan, Agung Lewis kepada detikcom, Minggu (18/10).
Selain itu, Agung juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan untuk mengerahkan seluruh ambulan dan puskesmas serta tenaga kesehatan untuk membantu proses evakuasi."Kepala Dinas Kesehatan sudah menyanggupi dan segera mengfkoordinir tenaga medis dan ambulan untuk membantu proses evakuasi," ungkapnya.
Baca Juga: Dua Speedboat di Telaga Sarangan Alami Kecelakaan, Satu Sopir Alami Luka
Untuk sementara, sudah 13 pendaki asal SMK Yosonegoro sudah berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat karena adanya kebakaran di hutan di lereng gunung. Rombongan ini berbeda dengan lima pendaki yang ditemukan tewas terbakar. "Laporan sementara, 5 pendaki yang meninggal dunia, untuk identitas masih belum diketahui," lanjut Agung yang mengaku terus memantau jalannya proses evakuasi itu.
Di sisi lain, informasi dari petugas Tima SAR, para korban mendaki melalui Cemoro Kandang yang masuk wilayah Jawa Tengah. Informasi yang digali detikcom, sejak Jumat (16/10), di Pos 1 Cemoro Sewu, Magetan, sudah tutup. Sehingga petugas penjaga pos sudah tidak melayani pendaftaran pendakian. "Sudah tidak menerima pendaki lagi sejak Jumat disebabkan kondisi cuaca buruk," ujar Hendrik, salah satu anggota SAR Magetan, Minggu (18/10/2015).
Diduga para korban memilih jalur barat yakni di Pos Cemoro Kandang, Jawa Tengah, sebab di jalur pendakian dari tempat tersebut kondisi cuaca kemungkinannya lebih bagus dari pada di Pos Cemoro Sewu, Magetan. Sampai saat ini sejumlah petugas gabungan masih berada di lokasi Pos 3 untuk mencari para korban tewas. (dtc/lan/sta)
Baca Juga: Korupsi Rp3 Miliar Lebih, Bendahara PNPM di Magetan Ditahan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News