
SUMENEP,BANGSAONLINE.com - Warga Desa Daramista, Kecamatan Lenteng Sumenep bernama MW (29) diduga memukul neneknya Sapu (80) hingga tewas menggunakan besi bangunan, Senin (4/7/2025).
Pelaku diduga menderita gangguan jiwa atau Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) sejak kecil.
Plt. Kasihumas Polres Sumenep AKP Widiarti Sutyoningtyas menceritakan bahwa berdasarkan saksi mata berinisial F, saat M. Wahyudi hendak masuk ke rumahnya, kondisi tangannya penuh darah.
“Terdapat luka sayat pada pergelangan lengan kiri pelaku serta bercak darah yang membasahi baju bagian kirinya,” ungkap AKP Widiarti, Senin (4/8/2025).
Melihat kondisi MW bercucuran darah, lanjut AKP Widi, korban Sapu lalu menegur pelaku. Namun, teguran itu membawa malapetaka bagi Sapu.
“MW diduga tidak terima dengan teguran korban dan mengejar korban,” cetusnya.
Saat mengejar korban, lanjut AKP Widi, pelaku mengambil sebatang besi milik tukang bangunan yang sedang bekerja di sebelah timur rumahnya.
“Tanpa ragu, pelaku menghantamkan besi tersebut ke arah kepala korban dari belakang, lalu korban terkapar dengan luka parah,” beber AKP Widi.
Darah dari kepala korban mengucur deras hingga meninggal dunia di Tempat Kejadian Perkara (TKP).
“Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait kasus ini, termasuk memverifikasi kondisi kejiwaan pelaku dan motif dibalik tindakan brutal tersebut,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Desa Daramista, Kecamatan Lenteng Dodi Arista mengungkapkan bahwa MW menderita gangguan kejiwaan sejak lama.
“Pelaku memang sudah mengalami gangguan jiwa sejak kecil. Warga di sini juga sudah mengetahui kondisinya,” katanya, Senin (4/8/2025).
Dodi juga menjelaskan bahwa aksi kekerasan yang dilakukan tersangka MW disaksikan oleh warga sekitar termasuk pekerja bangunan di dekat TKP.
“Banyak warga yang ada di lokasi saat itu, namun mereka tidak berani mendekat karena pelaku membawa besi cor. Bahkan, tetangganya sendiri ketakutan,” pungkasnya. (van)