
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Puncak acara Jember Fashion Carnival (JFC) 2025 yang dikemas dalam Grand Carnival berlangsung meriah pada Minggu (10/8/2025).
Ratusan peserta dengan kostum kreatif dari berbagai defile tampil memukau sejak garis awal di Jalan Sudarman, diiringi sorotan kamera para fotografer dan awak media yang mengabadikan setiap momen luar biasa tersebut.
Wamenparekraf, Ni Luh Enik Ermawati, menyampaikan kekagumannya terhadap pelaksanaan JFC. Ia mengakui bahwa menggelar acara sebesar ini bukanlah hal mudah, namun Jember mampu menyelenggarakannya dengan konsisten setiap tahun.
“JFC bukan ajang biasa. Dibalik kemegahannya ada kerja keras luar biasa. Bahkan saat pandemi COVID-19 melanda, semangat untuk tetap menyelenggarakan JFC tidak pernah padam,” ujarnya penuh apresiasi.
Disampaikan pula penghormatan khusus kepada almarhum Dynand Fariz, sosok visioner di balik lahirnya JFC. Berkat gagasan dan dedikasinya, JFC berhasil menjadi acara berskala nasional dan bahkan mendunia.
Ia menambahkan, JFC telah 5 kali masuk dalam daftar Kharisma Event Nusantara (KEN) dan secara konsisten berada di 10 besar event terbaik selama lima tahun berturut-turut.
“Prestasi ini tidak hanya membanggakan Jember, tetapi juga Indonesia,” tuturnya.
Wamenparekraf berharap JFC terus menjadi motor penggerak sektor pariwisata, baik bagi wisatawan domestik maupun internasional.
Setiap pengunjung yang datang ke Jember pun diharapkan dapat membawa pulang pengalaman yang tak terlupakan dan termotivasi untuk kembali ke kota ini, juga ke Jawa Timur dan Indonesia secara keseluruhan.
Namun demikian, ia juga menyadari bahwa masih ada hal-hal yang perlu dibenahi untuk mendukung kemajuan JFC dan pariwisata Jember secara keseluruhan.
Oleh karena itu, pihak Kemenparekraf berkomitmen untuk mendukung berbagai inisiatif daerah dan turut membantu mengatasi kendala yang ada.
“Saya juga sangat mengapresiasi peran aktif Bupati Jember yang terus bergerak mengenalkan potensi daerah hingga ke Jakarta. Upaya beliau mencari peluang program dari pemerintah pusat patut diapresiasi,” pungkasnya.(nga/yud/mar)