
Selain prostitusi terselubung, pelaku juga disebut kerapkali mencuri barang milik keluarga pasien dan mukenah milik masjid.
"Salah satu korban ada yang mengaku Hp-nya dicuri 4 Juni 2025," ungkapnya.
Aksi pelaku sendiri diakui sudah membuat penunggu pasien resah dan berharap pihak rumah sakit segera melakukan tindakan.
Saat dikonfirmasi adanya dugaan praktik prostitusi dan pemalakan, RSSA mengungkapkan telah melakukan penelusuran sejak unggahan tersebut viral di media sosial.
"Atas perintah pimpinan, kita sudah melakukan penelusuran soal dugaan tersebut. Besoknya, kami sudah menemukan yang bersangkutan," terang Kasubag Humas RSSA Malang Dony Iryan Vebry Prasetyo terpisah.
Donny menyatakan, bahwa dalam proses klarifikasi memang benar perempuan yang diunggah berinisial MN (50) warga Pakis, Kabupaten Malang. Ia merupakan tuna wisma yang kerap berpindah-pindah tempat.
Dari klarifikasi yang dilakukan RSSA pada 5 Agustus 2025 lalu, MN mengaku bahwa selama ini hanya menumpang tidur atau menginap di RSSA. Lantaran tidak punya rumah dan keluarga.
"Benar, namanya itu (MN). Beliau mengaku seorang tunawisma dan sudah dua minggu menginap di RSSA," ujar Donny.
Dengan usia dan kondisi fisiknya, Donny menegaskan pihaknya meragukan adanya praktik prostitusi yang dilakukan MN. Terlebih, saat pengecekan di lokasi tidak menemukan barang bukti yang menguatkan.
"Kita cukup meragukan adanya praktik seperti itu (prostitusi)," tegasnya.
Namun terkait adanya keluhan keluarga pasien soal praktik pemalakan uang. MN mengaku tak pernah memalak, dirinya hanya meminta sedekah untuk bisa bertahan hidup.