KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Desa Doko Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri berbondong-bondong mendatangi makam Prabu Anom, untuk melakukan ritual bersih desa pada bulan Suro di tanggalan Jawa, Jumat (23/10).
Ratusan warga mendatangi makam dengan membawa makanan dan beberapa sesaji yang khas yaitu minuman fermentasi tape ketela (badek tape). Acara yang dimulai pagi hari pukul 08.00 itu warga berkumpul untuk berdoa di dalam makam, yang dipimpin oleh juru kunci dan juga para sesepuh.
Baca Juga: Eksotisme Telasen Topak atau Lebaran Ketupat, Hari Raya-nya Puasa Sunnah Syawal
Usai berdoa, makanan warga yang di jejer berderet bisa diiambil kembali oleh warga dengan cara berebut. Yang lebih menarik, sesaji yang dibuat untuk para leluhur juga terdapat minuman keras (miras) yang ditaruh di depan makam.
Menurut para sesepuh, miras tersebut sebagai perlambang akan kesenangan para leluhur yang suka dengan kesenian tayub. "Miras bukan untuk mabuk mabukan namun hanya penghangat saja karena hawa yang dingin," kata Suharto salah satu sesepuh yang ikut ritual.
Dalam perjalanan menuju makam, di barisan depan ada 144 gadis perawan yang disediakan. "Perawan di sini kami gambarkan seperti bidadari turun dari kahyangan," ujarnya.
Baca Juga: Tradisi Lebaran yang Hanya Ada di Indonesia
Sementara itu, terkait adanya rebutan tumpeng raksasa, diharapkan, masyarakat yang merasakan hasil tumpeng bisa mendapatkan rejeki dan keberkahan dalam hidupnya.
Biasanya, acara berlanjut pada malam hari dengan menggelar kesenian tayub yang diadakan di rumah juru kunci. Hal tersebut juga untuk melestarikan kebudayaan kesenian tayub yang saat ini mulai ditinggalkan. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News