SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Mariani Soemarno melakukan kunjungan kerja ke Situbondo Jawa Timur. Menteri Rini mengunjungi Pabrik Gula Asembagus dan meresmikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ibrahimy jurusan pergulaan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo. Pada sore harinya ia menjadi narasumber acara Gabungan Asosiasi Petani dan Perkebunan Indonesia (GAPPERINDO) di Hotel Utami Surabaya, Kamis (22/11/2015).
Menteri Rini naik helikopter bersama rombongan, antara lain, Dirut PTPN XI, Dolly P. Pulungan, Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) HM Arum Sabil dan sebagainya. Saat sampai di PG Asembagus Menteri Rini disambut oleh ribuan petani tebu dari berbagai daerah Jawa Timur.
Baca Juga: Komitmen Wujudkan Hilirisasi Dalam Negeri, Antam Borong 30 Ton Emas Batangan Freeport
Menteri Rini dianggap sangat familiar di kalangan petani tebu. Saat Rini menjadi menteri perdagangan, petani tebu merasa sangat terbantu dengan kebijakan menteri perdagangan untuk mengurangi impor gula.
Perhatian Rini Soemarno kepada petani tidak hanya saat menjadi menteri. Waktu Susilo Bambang Yudhoyono menjabat presiden, Rini tidak masuk dalam kabinet. Tapi Rini terus membina, membimbing dan mengarahkanpara petani untuk terus bangkit, kreatif dan maju lewat wadah GAPPERINDO.
Usai meninjau kondisi pabrik, Menteri Rini mengikuti acara silaturahim dengan para petani tebu. Acara dimulai sambutan selamat datang dan laporan dari Dirut PTPN XIBapak Dolly P. Pulungan. Lalu dilanjutkan Ketua Umum APTRI, HM. Arum Sabil. Menurut Arum, kita harus bersyukur punya Ibu Rini Soemarno yang dari dulu sejak menjadi Menteri Perdagangan menampung dan memperjuangkan aspirasi para petani tebu. ”Dari itu para petani semakin semangat, dan terbukti sudah dapat meningkatkan hasil rendemen tebu dari 6 menjadi 8 hingga 10,” katanya.
Baca Juga: Digna, Direktur Operasi Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Dewi BUMN 2024
Arum juga berpesan supaya swasembada gula terwujud maka pemerintah harus menghentikan impor gula, merevitalisasi mesin pabrik, jangan mempersulit para petani soal pupuk. Arum juga memohon kepada pihak polisi jangan menangkap petani tebu yang kebetulan memakai pupuk bersubsidi.
Sementara Menteri Rini berharap rendemennya 10 dan per hektar bisa menghasilkan 100 ton, sehingga pada tahun 2019 di Indonesia bisa melakukan swasembada gula. Ia berharap kebutuhan gula sudah dicukupi oleh para petani tebu sehingga Indonesia tidak perlu impor gula. ”Kalau tahun 2019 swasembada gula tidak terwujud saya yang akan demo kalian”, kata Menteri Rini.
Menteri Rini juga berjanji akan memfasilitasi petani tebu agar bisa mendapatkan pupuk bersubsidi dan pembiayaan dari perbankan tanpa dibatasi. ”Oleh karena itu saya akan berkoordinasi dengan regulator yaitu kementerian pertanian dan perbankan,” janjinya.
Baca Juga: Mudik Asyik Bersama BUMN 2024, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Keempat Tujuan
Menteri Rini mengaku sudah menganggarkan bersama DPR untuk revitalisasi mesin pabrik gula di bebarapa PG. Karena itu ia memohon doa para alim ulama agar semua rencana ini berjalan lancar dan tanaman tebu menghasilkan rizqi yang barakah, ”Saya lihat hasil giling di PG Asembagus ini putih, bagus dan cocok untuk pabrik makan dan minuman,” kata Menteri Rini yang disambut amin oleh para hadirin.
Serangkaian acara itu ditutup doa yang dipimpin oleh KH. Misbahus Salam. (penulis HM. Misbahus Salam, HUMAS APTRI dan Ketua Pusat Ikatan Santri dan Alumni Salafiyah Syafi’iyyah Sukorejo Situbondo (IKSASS))
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News