
BANYUWANGI, BANGSAONLINE.com - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR DIY Indonesia), bersama Yayasan BEDO dan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Banyuwangi, resmi meluncurkan program pelatihan UMKM Tumbuh Bersama di Aula Dinas Koperasi Banyuwangi, Rabu (10/9/2025).
Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen MR DIY Indonesia dalam mendukung peningkatan kapasitas pelaku usaha lokal secara inklusif dan berkelanjutan.
Program ini ditargetkan menjangkau ratusan pelaku UMKM, termasuk 10 persen peserta dari kalangan penyandang disabilitas, dan akan berlangsung mulai Agustus hingga Desember 2025.
Kegiatan yang disiapkan meliputi pelatihan online, mentoring bersama para ahli, sesi tatap muka, serta pendampingan jangka panjang melalui komunitas binaan Yayasan BEDO.
“Kami berkomitmen kuat untuk terus tumbuh bersama masyarakat. Salah satu upaya yang kami gencarkan melalui program besar MR DIY Untuk Indonesia adalah pemberdayaan UMKM dan ekonomi lokal yang inklusif serta berkelanjutan. UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, membutuhkan dukungan penuh agar mampu berkembang dan berdaya saing,” kata Direktur Utama MR DIY Indonesia, Edwin Cheah.
Berdasarkan data Pemkab Banyuwangi, tercatat lebih dari 60.000 Nomor Induk Berusaha (NIB) telah diterbitkan bagi pelaku UMKM hingga akhir 2024.
Sektor ini mencatat pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 4,7-5,0 persen pada tahun yang sama, menegaskan pentingnya penguatan kapasitas UMKM untuk mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan.
“Sejak awal, Yayasan BEDO konsisten mendampingi UMKM agar mampu naik kelas dan menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Bersama MR DIY Indonesia, kami dapat menjangkau lebih banyak pelaku UMKM di Banyuwangi dan ini menjadi langkah penting untuk menciptakan dampak positif bagi perekonomian daerah sekaligus mendukung prinsip inklusivitas,” ucap Ketua Yayasan BEDO, Jeff Iskandarsjah.
Kegiatan peresmian turut dihadiri Kepala Dinas Koperasi, UMKM & Perdagangan Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, yang menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini.
“Kami menyambut baik dan berterima kasih atas inisiasi positif dari MR DIY Indonesia dan Yayasan BEDO. Kami berharap melalui program ini, UMKM Banyuwangi dapat terus semangat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka dalam mengembangkan bisnisnya,” tuturnya.
Dinas juga menghadirkan berbagai layanan unggulan untuk mendukung UMKM, seperti desain dan cetak kemasan, pendampingan perizinan, hingga program ongkir gratis untuk distribusi produk ke seluruh Indonesia.
Rangkaian acara peluncuran program ini menghadirkan sesi inspiratif dan interaktif, seperti Dress to Impress dan Public Speaking oleh Dwi Iskandar, serta kisah sukses dari desainer Irma Lumiga. Para peserta mendapatkan wawasan tentang citra profesional, motivasi, keterampilan komunikasi, dan peluang jejaring usaha.
Antusiasme peserta terlihat dari testimoni pelaku UMKM kuliner yang merasa lebih percaya diri dalam mempresentasikan produknya setelah mengikuti pelatihan. Program ini diharapkan menjadi titik awal bagi UMKM Banyuwangi untuk meningkatkan daya saing dan memperkuat kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal.
“Selain di Banyuwangi, program UMKM Tumbuh Bersama juga akan hadir di Padang, Bukittinggi, Payakumbuh, dan Solo. Kami berharap hadirnya program ini dapat mendukung UMKM semakin siap menghadapi tantangan bisnis dan mampu memperluas jangkauan pasar melalui peningkatan kapasitas diri, profesionalisme, dan jejaring usaha yang lebih solid,” kata Edwin. (mid/mar)