Sore Ini, Prabowo Dikabarkan Lantik Chaniago sebagai Menkopolkam dan Erick Menpora

Sore Ini, Prabowo Dikabarkan Lantik Chaniago sebagai Menkopolkam dan Erick Menpora Letjen TNI (Purn) Djamari Chaniago. Foto: facebook

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Sore ini, Rabu (17/9/2025), Presiden Pranowo Subianto dikabarkan akan melantik Letjen TNI (purn) Djamari Chaniago sebagai Menteri Bidang Politik dan Keamanan (Menkopolkan) menggantikan Budi Gunawan yang direshuffle. Informasi yang didapat BANGSAONLINE, 

Djamari Chaniago tidak hanya akan dilantik sebaai Menkopolkam, tapi juga akan dinaikkan pangkatnya menjadi bintang empat alias jenderal.

“Iya, insyaallah beliau mau dilantik sekaligus naik pangkat jadi jenderal,” kata sumber BANGSAONLINE, Rabu (17/9/2025).

Sebelumnya, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aries Marsudiyanto mengatakan reshuffle merupakan hak prerogatif presiden. Namun, dia meminta awak media untuk melihat kemungkinan reshuffle hari ini.

"Nanti kita lihat. Nanti bisa tanya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi," kata dia di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 16 September 2025.

Aries mengelak ketika ditanya tentang reshuffle lebih jauh. “Waduh, saya enggak bisa bicara tentang reshuffle ya, biar nanti yang umumkan beliau (Presiden Prabowo)," elaknya.

Dilansir Tribune-Medan, Djamari pernah menduduki sejumlah jabatan penting di militer. Diantaranya Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma, Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat dan Kepala Staf Brigif Linud 18/Trisula.

Djamari Chaniago juga pernah bertugas sebagai Komandan Brigif Linud 18/Trisula, Komandan Rindam I/Bukit Barisan, dan Kepala Staf Divisi Infanteri 2/Kostrad.

Selain itu Djamari juga pernah menjabat Panglima Kodam III/Siliwangi (1997-1998), Panglima Kostrad (1998-1999), dan Wakil Kepala Staf TNI AD. Juga sebagai Kepala Staf Umum TNI (2000-2004).

Yang menarik, ketika masih berkarier di militer, Djamari Chaniago pernah berperan sebagai anggota Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memecat Prabowo Subianto. Pada 1998 DKP memutuskan pemecatan Prabowo Subianto dari militer.

DKP adalah lembaga internal militer yang mengadili dan memutuskan kasus etik serta disiplin perwira militer.

Dilansir Tempo, DKP terdiri dari tujuh perwira petinggi militer. Mereka adalah Kepala Staf TNI AD (Kasad) Jenderal Subagyo Hadisiswoyo selaku pemimpin DKP dan wakilnya, Letnan Jenderal (Letjen) Fachrul Razi.

Anggotanya Letjen Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Letjen Agum Gumelar, Letjen Yusuf Kartanegara, Letjen Arie J. Kumaat, dan Letjen Djamari Chaniago.

Para perwita tinggi itu memutuskan bahwa Prabowo Subianto dinyatakan bersalah atas berbagai pelanggaran, seperti melakukan operasi penculikan aktivis prodemokrasi tanpa izin, melakukan tindak pidana ketidakpatuhan, dan melampaui kewenangan serta mengabaikan disiplin militer.

Mereka mengambil keputusan tersebut berdasarkan penyelidikan atas kasus penculikan yang melibatkan Tim Mawar di bawah Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang saat itu dipimpin Prabowo Subianto.

Saat purna tugas dari TNI Djamari Chaniago ditunjuk sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang.

Pria berusia 76 tahun itu juga pernah menjadi anggota MPR RI dari Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat dan Fraksi ABRI pada periode 1997-1999.

Selain Djamari Chaniago yang akan dilantik sebagai Menkopolkam juga santer informasi menyebutkan bahwa Erick Thohir akan dilantik sebagai Menpora. Sekarang Erick menjabat sebagai Menteri BUMN.