
JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Ketika Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal atau BPJPH dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto, ekspektasi publik sangat besar. BPJPH diharapkan berada di garda terdepan dalam menjaga kehalalan produk-produk yang ada dan beredar di Indonesia. Termasuk produk yang berasal dari luar negeri.
Tapi publik skeptis alias ragu ketika Prabowo menunjuk Ahmad Haikal Hasan - akrab dipanggil Babe Haikal – sebagai kepala BPJPH. Publik meragukan konsistensi Babe Haikal karena melihat track recordnya selama ini.
Masih segar ingatan public saat ia mengatakan akan menjadi oposisi sampai mati. Ternyata ia malah duduk sebagai kepala BPJPH. Karena itu netizen mencemoohnya. Setidaknya, itulah yang diungkit oleh pemilik akun @narkosum di social mediaX (eks twitter).
Akun @alisyarief juga mengungkit kata-kata Babe Haikal yang pernah mengingatkan para ulama agar menjaga Jarak dari para umara atau pemimpin pemerintahan, orang-orang yang memegang kekuasaan. Ternyata ia kini malah menjadi pejabat.
Yang menarik, Haikal mengaku pernah bertemu Nabi Muhammad SAW. Karuan saja netizen menertawakan sekaligus mengecamnya.
Dan masih banyak inkonsistensi dan kontroversi Babe Haikal yang keturunan Arab itu.
Kini Haikal dihadapkan problem omprengan atau food tray untuk MBG yang diisukan mengandung minyak babi. Apa kata dia?
“Kami jamin yang berada dan beredar di dapur gizi, bukan hanya food tray, tetapi juga menu-menunya, bahan-bahannya, peralatannya, semua dalam pemantauan kami. Kami menjamin halal,” kata Haikal Hasan kepada Tempo pada Ahad, 21 September 2025.
Haikal menambahkan, bukan hanya bahan dan peralatan dapur, para pengelola dapur MBG juga tengah mendapatkan pelatihan khusus untuk memastikan makanan yang disajikan sesuai standar halal dan gizi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
Ia meminta masyarakat tidak terprovokasi oleh isu-isu yang belum terkonfirmasi. “Mari bangsa Indonesia bersikap dewasa, mempercayakan ini pada program pemerintah, bukan pada media-media. Percayakanlah pada media resmi,” ujarnya.
Menurut Haikal, program MBG tidak hanya bertujuan menyediakan makanan bergizi gratis bagi anak-anak sekolah, tetapi juga menyejahterakan petani, nelayan, dan peternak dalam negeri.
“Berapa banyak petani yang sudah termakmurkan, nelayan yang ikannya kita beli, telur-telur kita borong semua. Program ini untuk menghilangkan stunting dan membuat bangsa Indonesia berkelas di dunia internasional,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat tidak menyebarkan hoaks yang bisa menimbulkan keresahan. “Mari kita mendukung bersama Presiden Prabowo Subianto membangun Indonesia kembali menjadi macan Asia,” ujar Haikal.
Padahal sejumlah hasil uji lab sudah memastikan bahwa food tray itu mengandung minyak babi. Media Tempo sendiri mengaku mendapat dokumen hasil uji laboratorium Weipu Cina terhadap ompreng MBG yang diimpor dari China. Hasil uji lab bernomor SHA03-25091211-FX-01CnEnR1 itu terbukti mengandung minyak babi.
Weipu menganalisis sampel dengan tiga metode, yaitu fourier transform infrared spectrometer (FTIR), gas chromatography mass spectrometry (GC-MS), dan nuclear magnetic resonance spectrometer (NMR).
“Komponen utama lemak babi olahan adalah lemak yaitu trigliserida,” demikian tertulis pada kesimpulan laporan tersebut. Dalam Lembar Data Keselamatan Bahan, komponen utama sampel terdiri dari minyak dasar olahan, ester sintetis, parafin terklorinasi, lemak babi olahan, aditif antikarat, dan bahan pelumas.
Haikal sendiri mengakui bahwa sebagian ompreng makanan yang digunakan dalam program MBG diimpor dari China, karena produsen lokal tidak mampu memenuhi kekurangan 70 juta ompreng. Pernyataan Haikal itu dikutip Antara, Kamis, 18 September 2025 19:31 WIB.
Saat itu ia mengaku akan pergi ke China. “Mudah-mudahan dalam minggu ini kami akan berangkat ke China karena kami tidak melayani (komentar berdasarkan) isu, tidak melayani (komentar berdasarkan) berita-berita yang hoaks. Kami harus menyaksikan lebih dulu (proses produksinya). Kami harus audit lebih dulu semuanya,” ujarnya.
Seperti diberitakan BANGSAONLINE, Sekretaris Pengurus Wilayah Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI) Jakarta, Wafa Riansah, mengungkapkan bahwa hasil uji laboratorium di Cina menunjukkan adanya penggunaan minyak babi dalam produksi ompreng atau food tray untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Ternyata kami temukan minyak babi di situ. Makanya saya enggak jadi impor,” kata Wafa Riansah dikutip Tempo, Selasa (16/9/ 2025).
Wafa Riansah – yang juga seorang pemasok - memastikan itu setelah mengirimkan sampel minyak pencetak ompreng ke Shanghai Weipu Testing Technology Group di Cina.
Wafa mengaku membawa sampel minyak itu ke Indonesia dan mencoba mengujinya di perusahaan pengujian, inspeksi, dan sertifikasi PT Superintending Company of Indonesia (Sucofindo). Namun, Sucofindo menyatakan tidak bisa menguji karena keterbatasan metode. Wafa kemudian mengirim sampel tersebut ke laboratorium Weipu di Cina.
Dokumen hasil uji laboratorium itu bernomor SHA03-25091211-FX-01CnEnR1. Weipu menganalisis sampel dengan tiga metode, yaitu fourier transform infrared spectrometer (FTIR), gas chromatography mass spectrometry (GC-MS), dan nuclear magnetic resonance spectrometer (NMR).
“Komponen utama lemak babi olahan adalah lemak yaitu trigliserida,” demikian tertulis pada kesimpulan laporan tersebut. Dalam Lembar Data Keselamatan Bahan, komponen utama sampel terdiri dari minyak dasar olahan, ester sintetis, parafin terklorinasi, lemak babi olahan, aditif antikarat, dan bahan pelumas.