
Outstanding piutang Perusahaan Pembiayaan di wilayah OJK Kediri posisi Juni 2025 mencapai Rp6,84 triliun atau tumbuh sebesar 3,46 persen (YoY). Rasio Non Performing Financing (NPF) gross sebesar 4,32 persen, sedikit meningkat dibandingkan periode Juni 2024 sebesar 4,22 persen.
Sementara kinerja Perusahaan Pergadaian menunjukkan peningkatan signifikan, dengan aset tumbuh sebesar 255,36 persen (YoY) menjadi Rp7,79 miliar dan pinjaman yang disalurkan tumbuh sebesar 177,84 persen (YoY) menjadi Rp1,43 miliar.
Peningkatan ini didorong oleh 2 perusahaan pergadaian yang memperoleh izin usaha di awal tahun 2025.
Total aset Lembaga Keuangan Mikro di wilayah kerja OJK Kediri pada posisi triwulan 2, 2025 meningkat sebesar 2,97 persen (YoY dari Quartal 2, 2024) menjadi sebesar Rp122,17 miliar. Penyaluran pembiayaan juga meningkat sebesar 7,13 persen (YoY dari quartal 2 2024) menjadi sebesar Rp80,59 miliar.
Ismirani juga menyinggung terkait layanan konsumen. Menurutnya, hingga 31 Agustus 2025, OJK Kediri telah menerima sebanyak 974 layanan konsumen yang terdiri dari 534 surat pengaduan dan 440 permintaan konsultasi dan/atau informasi, baik melalui tatap muka (walk in) maupun telepon.
"Selain itu permintaan SLIK yang diterima dan diselesaikan mencapai 6.519 layanan, mayoritas diajukan secara langsung (walk in),"tutup Ismirani Saputrii. (uji/van)