Percepatan Penurunan Stunting, Kota Kediri Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor

Percepatan Penurunan Stunting, Kota Kediri Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor Plh. Sekdakot Kota Kediri sekaligus Ketua Tim TPPS, Ferry Djatmiko, saat memimpin rapat koordinasi. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) menggelar rapat koordinasi Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (PPPS) 2025, Senin (6/10/2025). Kegiatan ini berlangsung di Ruang Joyoboyo, Balai Kota Kediri.

Rapat dihadiri Plh. Sekretaris Daerah Kota Kediri sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), Ferry Djatmiko; Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, dr. Fajri Mubasysyr; serta operator data Transformasi Web Aksi Bangda dari masing-masing perangkat daerah terkait.

Rakor ini merupakan tindak lanjut surat dari Bappeda Jatim terkait pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) Aksi Konvergensi Semester I 2025. Kegiatan itu juga melanjutkan pelatihan Aksi Konvergensi yang telah digelar pada 24-25 Juli 2025 yang diikuti oleh 50 operator data dari 17 perangkat daerah.

Dalam sambutannya, Ferry menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor agar program berjalan optimal.

“Penanganan stunting bukan hanya tugas satu dinas. Kita semua memiliki peran untuk memastikan anak-anak Kediri tumbuh sehat dan kuat, karena merekalah masa depan kota ini,” ucapnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pengelolaan data yang akurat dan tepat waktu sebagai dasar pengambilan kebijakan. Ferry meminta para operator untuk memastikan data yang diinput benar dan lengkap.

“Validitas data menjadi tolok ukur utama dalam menilai kinerja kita. Jangan menunda pengisian, karena keterlambatan data dapat berdampak pada hasil evaluasi di tingkat provinsi maupun nasional,” tuturnya.

Ferry menambahkan, percepatan penurunan stunting harus dilakukan secara kolaboratif oleh pemerintah daerah, tenaga kesehatan, masyarakat, dan mitra lembaga.

“Dengan kerja sama yang kuat, disiplin dalam pelaporan, dan semangat yang sama, saya yakin target penurunan stunting di Kota Kediri dapat tercapai,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, Fajri Mubasysyr, menyampaikan bahwa rakor ini berfokus pada evaluasi capaian indikator Aksi Konvergensi dan penguatan kualitas data yang diinput oleh para operator. Data tersebut menjadi dasar penting dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan daerah.

“Melalui kegiatan ini kita ingin memastikan seluruh data kinerja TPPS semester I telah terisi dengan lengkap, valid, dan tepat waktu, sehingga Kota Kediri siap menghadapi proses monev dari provinsi,” katanya.

Ia juga mengingatkan pentingnya kelengkapan dan akurasi data menjelang dua agenda besar, yakni kunjungan Bakorwil I Madiun pada 9 Oktober 2025 dan monitoring serta evaluasi dari Tim Pokja Provinsi Jawa Timur pada 16 Oktober 2025. Kedua agenda tersebut merupakan bagian dari penilaian efektivitas program stunting di lima wilayah Bakorwil se-Jawa Timur.

Rakor ini diikuti oleh sekitar 60 peserta dari unsur perangkat daerah, operator data, dan stakeholder terkait. Fajri menegaskan bahwa penanganan stunting tidak hanya menyangkut aspek kesehatan, tetapi juga sosial, ekonomi, pendidikan, dan infrastruktur.

“Kolaborasi menjadi kunci, demi tercapainya tujuan mulia ini,” pungkasnya. (uji/mar)