Petrokimia Gresik Dorong Efisiensi Energi dan Dekarbonisasi Lewat Konsep Green and Smart Port

Petrokimia Gresik Dorong Efisiensi Energi dan Dekarbonisasi Lewat Konsep Green and Smart Port Aktivitas bongkar muat di TUKS Petrokimia Gresik. FOTO: ist.

Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Indonesia dalam penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030 sebagaimana tercantum dalam Nationally Determined Contribution (NDC), dengan fokus pada efisiensi energi, digitalisasi sistem pelabuhan, penggunaan energi bersih, serta pengurangan jejak karbon dari aktivitas maritim dan logistik nasional.

Berbagai implementasi yang dilakukan antara lain, pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk gedung dan perkantoran, penggunaan sepeda motor listrik, mengganti lampu penerangan konvensional dengan LED, penerapan green building, serta pemanfaatan CCTV untuk memonitor segala aktivitas di Pelabuhan yang terdapat pada sistem Digital Port Supervising (aplikasi Petroport).

Optimalisasi penggunaan Crane Pelabuhan dan Conveyor System dalam mendukung kegiatan operasional bongkar muat di Pelabuhan juga memegang peranan sangat penting dalam upaya efisiensi biaya distribusi baik bahan baku maupun produk jadi. 

Penghematan biaya operasional pada akhirnya akan berpengaruh pada harga produk, sehingga langkah ini juga menjadi upaya Petrokimia Gresik dalam memberikan perlindungan bagi konsumen melalui produk berdaya saing.

"Green and Smart Port sudah menjadi kebutuhan bagi Petrokimia Gresik sebagai salah satu instrumen dalam meningkatkan daya saing usaha. Apalagi Petrokimia Gresik mendapatkan amanah penyaluran pupuk bersubsidi untuk menjaga ketahanan pangan nasional," pungkasnya.

Sementara itu, atas penerapan konsep Green Port yang telah matang, Petrokimia Gresik mendapatkan sejumlah penghargaan. 

Tahun 2022, Pelabuhan Petrokimia Gresik mendapat penghargaan Green Port Terbaik se-Indonesia dari Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Kemudian di tahun 2023, menjadi pelabuhan pertama di Indonesia yang mendapatkan Green Port Award System (GPAS) dari APEC Port Service Network (APSN). Terbaru, di tahun 2024, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memberikan penghargaan 'Pelabuhan Sehat'. (hud/van)