BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Tanggul Sungai Bengawan Solo di Desa/Kecamatan Kanor, Bojonegoro yang kondisinya kritis semakin mengkhawatirkan. Sebab, jika sewaktu-waktu air sungai terpanjang di pulau jawa itu naik, dapat dipastikan tanggul akan terus longor dan air akan membanjiri seluruh Kecamatan Kanor.
Saat ini tanggul yang berada di barat perkampungan warga Desa Kanor itu tinggal separo dari semula tanggul selebar empat meter. Sementara tanah yang longsor ke bengawan menyeret pepohonan disekitarnya, seperti pohon bambu, mahoni dan semak belukar.
Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana
Camat Kanor, Subiyanto sudah meminta kepada pihak UPTD Balai Bengawan Solo (BWS) segera memperbaikinya, agar saat air sungai datang tidak jebol dan mengancam keselamatan warga sekitar. Menurut dia, tanggul itu sudah mulai longsor sejak awal 2014 lalu, namun hingga kini belum diperbaiki sehingga pihaknya meminta untuk segera dibenahi.
"Katanya tahun 2016 akan diperbaiki," ujar Subiyono, Senin (24/11/2015).
Selain di Desa/Kecamatan Kanor, beberapa titik tanggul bengawan solo di wilayah Kanor juga banyak yang longsor, di antaranya di Desa Sarangan, Kedungprimpen dan Grape. Namun beberapa titik itu sudah dilakukan normalisasi, baik tanggul parapet (beton) maupun tanggul tanah.
Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim
"Yang mengkhawatirkan tinggal di desa Kanor," lanjutnya.
Subiyono mengaku, jika tanggul itu tidak segera diperbaiki, maka dapat menenggelamkan ratusan Kepala keluarga (KK) di Kecamatan Kanor, selain itu ratusan hektare lahan produktif dan ratusan fasilitas umum juga akan terendam banjir.
"Jika air sungai pada siaga 1, tanggul itu sudah membahayakan. Karena posisi yang longsor di tikungan," tandasnya. (nur/rev)
Baca Juga: Ribuan Rumah hingga Jalan Nasional Bojonegoro - Surabaya Tergenang Banjir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News