KEDIRI, BANGSAONLINE.com – Meski berposisi sebagai penantang, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri Ari Purnomo Adi dan Arifin Tafsir (AA) mamatok target tinggi, yaitu memenangkan Pilbup Kediri, 9 Desember mendatang dengan perolehan suara hingga 62 persen. Paslon nomor urut dua itu semakin optimis menumbangkan lawannya paslon petahana Haryanti Sutrisno dan Masykuri Ikhsan (Harmas) kala mengetahui trend elektabilitasnya yang kian naik.
“Bukan hanya 52 persen sebagaimana yang saya sampaikan sewaktu debat kandidat. Tetapi saya semakin yakin bisa memperoleh kemenangan hingga 62 persen. Perolehan suara ini tentunya atas kekuatan dari Partai Gerindra dan PAN sebesar 30 persen, barisan pendem 20 persen dan sisanya dari relawan,” kata Ari Purnomo Adi dalam jumpa persnya, Selasa (24/11).
Baca Juga: Jelang Pilbup 2024, Polres Kediri Bentu Satgas Anti Money Politic
Lalu siapa sebenarnya barisan pendem yang disebut Ari Purnomo Adi tersebut? Pak dokter ini menjelaskan, barisan pendem adalah fenomena baru relawan yang mendukungnya secara ikhlas, namun tidak ingin muncul di permukaan. Mereka adalah ‘orang-orang kuat di Kediri’ yang secara ideologis memiliki pandangan sama seperti keinginan AA yaitu ingin perubahan di Kabupaten Kediri.
Barisan pendem ini, kata pria penghobi fotografer ini, mendukung paslon AA baik secara sumber daya manusia (SDM) maupun secara sumber pendanaan. Mereka, berasal dari berbagai elemen masyarakat. Ada yang dari kalangan organisasi keagamaan, dari partai politik dan organisasi lainnya. Fenomena barisan pendem inilah yang membuat Ari secara pribadi maupun paslon AA semakin optimis meraih kursi AG1.
“Barisan pendem ini dari berbagai kalangan, dari ormas dan lintas keagamaan juga. Yang dari ormas keagamaan sudah terdata, berapa ratus ribu, berapa ratus ribu jumlahnya. Ormas besar ada enam, lintas agama, ormas kristen, ormas hindu, aliran kepercayaan dan kebatinan. Bahkan dari kalangan NU, meskipun tidak ada MoU (memorandum of understanding), mereka mendukung dengan ikhlas,” kata Ari dengan senyum.
Baca Juga: Cabup Dhito Komitmen Wujudkan Kemandirian Usaha dan Cegah Aksi Bullying Bagi Anak Difabel
Saat awal pencalonan Ari Purnomo Adi memang sempat disebut-sebut sebagai calon boneka. Banyak kalangan yang menilai bahwa pencalonannya tidak lebih dari sekedar penggenap sebagai lawan yang tidak seimbang dari paslon petahana Harmas. Itu karena manuver Ari dalam upaya mempengaruhi massa, masih kalah jauh dari Harmas. Selain itu, terjadi perbedaan jumlah keuangan yang sangat mencolok dari keduanya.
“Memang sampai saat ini kami masih sebagai paslon underdog, itu tidak apa-apa. Bahkan, lembaga survey ada yang merilis perolehan suara kami jauh di bawah Harmas. Itu justru membuat kami semakin bersemangat, kami semakin optimis. Kita akan melihat nanti pada 9 Desember mendatang. Karena yang menentukan pilihan adalah masyarakat Kabupaten Kediri,” terang Ari.
Menurutnya, dalam masa injuri time, Pilkada Kabupaten Kediri yang tinggal sekitar 2 minggu lagi ini yang perlu diwaspadai adalah adanya politik uang. Sebab, menurutnya money politic lah yang bisa mengubah semuanya.
Baca Juga: Usai Debat Pilbup Kediri 2024, Sejumlah Pendukung Paslon 01 Pindah Haluan Dukung 02 Dhito-Dewi
"Saya minta bantuan seluruhnya untuk mengedukasi kepada semua masyarakat. Jangan sampai hak pilih kita ditukar dengan uang atau barang. Politik uang ini potensinya besar sekali seperti tahun terdahulu,” pesan Ari. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News