KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Hasil perhitungan cepat atau quick count Pilkada 2024 di Kabupaten Kediri menyatakan pasangan Dhito-Dewi unggul atas Deny Widyanarko-Mudawamah.
Hanindhito Himawan Pramana-Dewi Mariya Ulfa memperoleh 56,94 persen suara, sementara Deny Widyanarko-Mudawamah memperoleh 43,06 persen. Hasil ini didapat dari hitung cepat yang dilakukan tim pemenangan dengan margin of eror sekitar 1 persen.
Baca Juga: KPU Kabupaten Kediri Minta Masyarakat Ikuti Tahap Penghitungan Suara dan Rekap Sampai Tuntas
Pun masih menunggu hasil resmi dari KPU, Hanindhito berterima kasih atas amanah dan kepercayaan yang diberikan masyarakat kepada dirinya dan Mbak Dewi untuk kembali memimpin Kabupaten Kediri.
“Kami patut bersyukur dengan hasil quick count itu, tapi yang paling mahal adalah bahwa demokrasi di Kabupaten kediri hari ini berjalan dengan baik,” ujarnya saat konferensi pers yang digelar pada Rabu (27/11/2024) malam.
Didampingi istrinya, Eriani Annisa Hanindhito dan Mbak Dewi, Dhito menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim pemenangan, partai pengusung dan pendukung, dan para relawan yang selama ini telah berjuang bersama selama proses Pilkada 2024 berjalan.
Baca Juga: Pilwalkot Kediri: Vinanda-Qowim Unggul Sementara di Sejumlah TPS, Termasuk di Domisili Rivalnya
Ia pun meminta semua pihak baik itu pendukung paslon nomor 01 maupun 02 untuk menghormati hasil Pilkada 2024, dan menjunjung tinggi kerukunan serta keharmonisan. Hal itu pula yang telah dilakukannya dengan menjalin komunikasi langsung dengan Deny Widyanarko.
“Hari ini pesta demokrasi telah selesai di Kabupaten Kediri dan tinggal bagaimana merajut kembali (hubungan keharmonisan) yang tadinya mungkin pendukungnya Pak Deni-Mudawamah maupun pendukung saya dan mbak Wabup (Dhito-Dewi), sekarang yang ada adalah masyarakat Kabupaten Kediri,” paparnya.
Sebagai petahana, Dhito pun bersyukur dan belajar banyak atas perjalanan yang telah dilalui sejauh ini selama proses Pilkada 2024. Sebagaimana mengutip kalimat tokoh nasional Johannes Leimena, menteri dari kabinet era Presiden Soekarno, menurut Mas Dhito dalam kontestasi politik yang terpenting bukan bagaimana cara berkuasa melainkan etika untuk mengabdi kepada masyarakat.
Baca Juga: Lapas Kediri Gelar Pencoblosan Bagi WBP
Unggul Quick Count, Mas Dhito-pun angsung menjalin komunikasi dengan Deny Widyanarko usai keluarnya hasil perhitungan cepat (Quick Count) Pilkada 2024 tersebut. Berdasarkan hasil Quick Count, pasangan Mas Dhito-Mbak Dewi memperoleh 56,94 persen suara, sedangkan Deny-Mudawamah mendapatkan 43,06 persen.
Hasil ini didapat dari hitung cepat yang dilakukan Potret Indonesia. Meski hasil hitung cepat masih bersifat sementara, Dhito berinisiatif menghubungi Deny pada sekitar pukul 19.45 WIB melalui pesan instan (WhatsApp). Dalam pesan tersebut, ia mengucapkan permohonan maaf jika selama proses pesta demokrasi berlangsung terdapat hal-hal yang kurang berkenan.
“Saya mengucapkan permohonan maaf selaku pribadi dan mewakili Mbak Dewi jika selama kontestasi Pilkada ada hal yang kurang berkenan baik itu secara tutur kata ataupun mungkin di tingkat tim pemenangan. Dan Pak Deny menyampaikan itu pula,” kata Mas Dhito.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Tinjau Pelaksanaan Pilkada 2024 di TPS Reguler dan Khusus
Dalam komunikas itu, Mas Dhito mengaku bahwa Deny sepakat untuk berkolaborasi membangun Kabupaten Kediri pasca proses pesta demokrasi selesai mendatang.
“Jika memang di penetapan KPU yang terpilih adalah saya dan Mbak Dewi, maka beliau (Deny) siap untuk berkolaborasi membangun Kabupaten Kediri,” ungkap Mas Dhito.
Meski demikian, Mas Dhito belum menjabarkan bagaimana bentuk kolaborasi yang akan dijalin dengan Owner Tajimas Group tersebut. Dalam hal ini, pihaknya mengaku akan menyamakan visi misi dan program dengan Deny untuk direalisasikan di Kabupaten Kediri.
Baca Juga: Usai Nyoblos di TPS 010, Dhito Dikerumuni Warga yang Minta Selfie
Kebijakan yang diambil Mas Dhito ini menunjukkan bahwa sosok orang nomor satu di Kabupaten Kediri mampu merangkul berbagai pihak guna mengangkat kesejahteraan masyarakat. Termasuk dengan tidak memetakan antara pendukung paslon nomor urut 01 dan 02.
“Yang tidak kalah penting adalah pesta demokrasi ini sudah selesai, tinggal bagaimana merajut kembali (hubungan keharmonisan) yang tadinya mungkin pendukung Pak Deny-Bu Mudawamah atau pendukung saya dan Mbak Dewi. Sekarang yang ada adalah seluruh masyarakat Kabupaten Kediri,” tegasnya.
Menurut Mas Dhito, menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi penting untuk menyelesaikan persoalan di Kabupaten Kediri, seperti pembangunan Pasar Ngadiluwih, Stadion Gelora Daha Jayati, mengawal pembangunan 3 gedung RSKK, memindahkan asrama SMA Dharma Wanita Boarding School, dan mensukseskan program Makan Siang Bergizi. (uji/mar)
Baca Juga: Diduga Kelelahan, Petugas Linmas di Kediri Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News