NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Para wartawan melakukan aksi segel terhadap ruang kerja Ghozali Afandi, Kabag Humas Nganjuk, Kamis (26/11). Aksi ini dilakukan setelah mereka tidak bisa bertemu karena sering absennya Ghozali Afandi tanpa keterangan tertulis.
Di sisi lain, Ghozali menampik jika dirinya tidak masuk kerja tanpa alasan. Dirinya berkilah jika selama ini sering tidak masuk karena sedang menjalani pengobatan. “Tidak benar jika jarang masuk, saya ini benar-benar sakit,” kata Ghozali Afandi saat dikonfirmasi BANGSAONLINE, Kamis (26/11).
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Terkait penyegelan kantornya, dirinya tidak memberikan komentar banyak. “Saya hanya pasrah, tapi saya ada bukti surat pemeriksaan dokter,” terangnya.
Saat dikonfirmasi terkait dengan kehadiran dirinya saat menjadi MC (master of ceremony) di salah satu acara wisuda mahasiswa di Kediri, padahal ngakunya sakit, Ghozali berkata bahwa itu dilakukan terpaksa karena saat itu dirinya membutuhkan biaya untuk pengobatan. “Kebetulan pada saat itu saya sedang butuh biaya,” ujar Ghozali.
Aksi penyegelan yang dilakukan wartawan ini juga diketahui oleh para staf kehumasan. “Mau nyegel mau tidak itu bukan urusan saya, berkas saya lebih penting dan harus selesai,” kata salah satu staf.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Bahas Ketahanan Pangan di Peringatan HKG PKK ke-52
Ketidakhadiran Kabag Humas ini bahkan membuat iri instansi di luar kehumasan, khususnya staf dinas lain. Bahkan beredar sindiran dan kasak-kusuk atas jarang ngantornya Ghozali, “Enak ya kabagnya aktif dinas luar dari pada dinas dalam kantor, seperti aku yang biasa antar surat di luar tapi ya tetap di suruh ngantor,” cibir salah satu staf saat datang ke Humas.
Hal senada juga diungkap Prasetyo, salah satu wartawan media cetak yang sudah jengkel dengan perilaku mbolosan Ghozali Afandi. Menurutnya, Ghozali Afandi sudah tidak layak menempati posisi sebagai Kabag Humas. Karena selain tidak memiliki kompetensi di bidang kehumasan, yang bersangkutan lebih mengutamakan pekerjaan sampingan sebagai MC (master of ceremony).
“Katanya sakit, tapi kok jadi MC di mana-mana. Di Kediri saya juga pernah lihat (jadi MC). Saat wisuda STKIP Nganjuk Ghozali Afandi juga jadi MC, pejabat yang tidak memiliki komitmen terhadap tugasnya ya seharusnya dijadikan staf saja,” tandas Prasetyo dengan nada jengkel.
Baca Juga: Museum Anjuk Ladang Gelar Pameran Bertema Jejak Rempah Nusantara
Sementara, Asisten Umum Pemkab Nganjuk, Dra Widarwati Dhalilah saat ditanya terkait perilaku mbolosan Kabaghumas Ghozali Afandi mengaku telah memberikan teguran keras.
Namun yang mengherankan, Widarwati mengaku tidak pernah menerima surat keterangan dokter maupun permohonan cuti dari Ghozali Afandi. “Saya sudah memberikan teguran, ya saat itu memang Pak Ghozali janji akan masuk kerja,” kata Bu Wid, sapaan akrapnya
Dengan kejadian ini, Widarwati mengungkapkan jika pihaknya memanggil kembali Ghozali Afandi. Ia juga mengaku akan berkoordinasi dengan pihak inspektorat terkait perilaku yang tidak baik khususnya untuk kedisiplinan. “Nanti, saya akan berkoordinasi dengan inspektorat ya,” ujar Widarwati.
Baca Juga: Nganjuk Jadi Tuan Rumah Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 di Jawa Timur
Widarwati juga mengingatkan kepada para media agar penyegelan ruang kantor jangan ditampilkan agar tidak berdampak buruk dan terkesan negatif. “Ini merupakan bukti jika ruang tersebut kosong,” celetuk salah satu wartawan. (bam/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News