>>>>>> Rubrik ini menjawab pertanyaan soal Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan pembimbing Dr. KH. Imam Ghazali Said. SMS ke 081357919060, atau email ke bangsa2000@yahoo.com. Jangan lupa sertakan nama dan alamat. <<<<<<
Pertanyaan:
Baca Juga: Saat Kecil Saya Hina Allah dengan Kata Tak Pantas, Sekarang Saya Merasa Ketakutan
Assalamualaikum wr wb. Saya Dika di Lamongan mau tanya ini pak, saya sempat diusir oleh ibu saya dari rumah karena biasalah hasutan dari tetangga. Saya putuskan untuk ngekos saja. Setelah berjalan 4 bulan ini ibu saya mencari saya datang ke kos. Saya harus bagaimana pak? Saya takut akan seperti itu lagi. Mohon bantuannya terima kasih. (Dika, Lamongan)
Jawab:
Apa yang Anda alami ini terkait bagaimana bersikap kepada orang tua, terutama ketika terjadi masalah atau perselisihan antara orang tua dan anak. Perselisihan ini telah diceritakan di dalam Alquran mengenai seorang anak yang diperintah untuk berbuat syirik. Itu pun agama masih memerintahkan kita sebagai anak tetap harus berbuat baik kepada orang tua, walaupun sudah berbeda agama.
Baca Juga: Suami Abaikan Saya di Ranjang, Ingin Fokus Ibadah, Bolehkah Saya Pisahan?
Allah berfirman :
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang tua (ibu dan bapak) ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang tua ibu dan bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik”. (Qs. Luqman:14-15)
Maka sikap kita tetap tidak mau berbuat syirik, namun tetap hormat dan berbakti kepada orang tua selagi masih hidup. Bahkan ketika terjadi masalah dan kita tidak setuju dengan pandangannya, kita pun tidak boleh menunjukkan kata kesal itu, walaupun dengan kata “ah” saja. Karena sebagai anak, salah benar, tetap harus hormat kepada orang tua. Hal ini juga terdapat di dalam Alquran:
Baca Juga: Istri Sudah Saya Talak 3, Saya Ingin Menikahi Lagi, Apa Bisa?
“Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (Qs. Al-Isra’:23)
Sebagai anak, bertengkar dengan orang tua tidak sepatutnya terjadi, karena beliau adalah sosok yang harus paling kita hormati di dunia. Maka, menyampaikan pendapat kepada kepada orang tua itu juga harus dengan penuh hormat. Jangan sampai kita hormat kepada ustadz atau pimpinan tapi kepada orang tua malah tidak. Abu Hurairah melaporkan sebuah peristiwa yang terjadi pada zaman Rasulullah saw:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ
Baca Juga: Sejak Bayi Saya Ditinggal Ayah, Mau Nikah Saya Bingung
“seorang pria datang kepada rasul dan bertanya, “Wahai Rasul siapa orang yang paling pantas untuk aku hormati?, Rasul menjawab: “Ibumu”. Pria itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasul menjawab, “Ibumu”, Pria itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasul menjawab, “Ibumu”, Pria itu bertanya lagi, “Kemudian siapa?” Rasul menjawab, “Bapakmu”. (Hr. Bukhari:5971)
Dan bahkan dalam melakukan misi suci seperti jihad itupun harus mendapatkan izin orang tua. Cerita ini terjadi pada zaman Rasul dilaporkan oleh Abdullah bin Amr:
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَأْذَنَهُ فِي الْجِهَادِ فَقَالَ أَحَيٌّ وَالِدَاكَ قَالَ نَعَمْ قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ
Baca Juga: Saya Sudah Tidak Ada Hasrat Lagi dengan Suami, Harus Bagaimana?
“Seorang pria datang kepada Rasulullah dan meminta izin untuk ikut berjihad, lalu Rasulullah bertanya kembali, “Apakah orang tuamu masih hidup?. Pria itu menjawab: “iya”. Maka rasul menjawab: “Berjihadlah (berjuanglah) untuk (berbakti pada) keduanya”. (Hr. Bukhari:3004)
Masih banyak di sana hadis-hadis yang menerangkan tentang hal ini. maka intinya tidak patut kiranya seorang anak bertengkar atau berselisih dengan orang tua. Kalau pun terjadi perselisihan, sebisa mungkin diselesaikan dengan baik dan sesegera mungkin. Dan sebaiknya Anda menurut dan patuh dengan apa kata Ibu dan kembali ke rumah. Dengan begitu, kesempatan Anda untuk berbakti kepada orang tua akan terbuka luas. Atau berusaha mengkomunikasikan masalah Anda kepada orang tua dengan sebaik-baiknya dan penuh ta’dzim.
Masalah tetangga yang memfitnah Anda dapat memberikan klarifikasi atau diamkan saja insya Allah akan hilang sendiri. Intinya, segera perbaiki hubungan baik dan jaga hubungan itu dengan orang tua selama-lamanya. Karena itu kunci sukses Anda di dunia dan akhirat. Wallahu a’lam.
Baca Juga: Ketidakpuasan di Ranjang, Bisa Mendorong Istri Mencari Kepuasan Ilegal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News