NGAWI, BANGSAONLINE.com - Musim penghujan menjadi ancaman yang harus diantisipasi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Ngawi. Khususnya terkait logistik Pilkada, mengingat air hujan bisa merusak kebutuhan pemilu tersebut.
‘’Memang benar, hujan bisa mengancam logistik, terutama kertas suara,’’ kata Ketua KPUD Ngawi Syamsul Wathoni, Kamis (03/12).
Baca Juga: Logistik Pilbup-Pilkada 2024 Lengkap, Polres Ngawi Perketat Penjagaan Gudang KPU
Musim hujan memang dikhawatirkan akan mengganggu pendistribusian logistik Pilkada serentak 9 Desember mendatang. Khususnya, untuk wilayah yang masuk zona rawan banjir. Menurut Toni-sapaan akrabnya- daerah rawan banjir di Ngawi sudah dipetakan. Sehingga, petugas bisa mengantisipasi gangguan yang disebabkan hujan. ‘’Saat musim hujan seperti ini, daerah rawan banjir harus dipetakan,’’ paparnya.
Menurut Toni, beberapa upaya dilakukan KPUD guna mengantisipasi gangguan hujan tersebut. Di antaranya, melapisi surat suara dan logistik yang terbuat dari kertas dengan plastik. ‘’Terutama yang didalam kotak suara, semua logistik dilapisi plastik,’’ paparnya.
Upaya lain, lanjut Toni, KPU menginstruksikan petugas kelompok panitia pemungutan suara (KPPS) untuk memiliki lokasi tempat pemungutan suara (TPS) strategis. Seperti lokasi yang tidak mudah tergenang saat diguyur hujan. Harapannya, hujan yang sewaktu-waktu terjadi tidak terlalu mengganggu proses pemungutan suara. ‘’Kami sudah minta petugas di PPK dan KPPS untuk mencari lokasi TPS yang tidak rawan banjir,’’ pungkasnya. (nal/rev)
Baca Juga: Gunakan Baju Perjuangan, Ony-Antok Berangkat Daftar Pilbup ke KPU Ngawi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News