SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Di gelaran Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) KONI 2015 di Papua, Cabang Olahraga (Cabor) Sepakbola menjadi pembahasan yang serius. Salah satunya tentang hasil Pra Pon.
Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat telah menyiapkan sejumlah rencana cadangan. Salah satunya adalah menggelar cabor sepakbola tanpa Pra PON.
Baca Juga: Peringatan Haornas, Pj Adhy Apreasi Atlet Jatim yang Berlaga di Berbagai Olimpiade dan Kejuaraan
"Dua permintaan tersebut disampaikan saat Musornas KONI di Papua kemarin. Tapi, dalam sidang-sidang komisi Musornas, permintaan itu baru ditampung. Komisi hanya sekedar merekomendasikan kepada pengurus KONI baru agar segera memberi kepastian terkait pelaksanaan Pra PON sepakbola," ujar Ketua Harian KONI Jatim, Dhimam Abror Djuraid, Kamis (3/12) kemarin.
Menurut Abror, salah satu rekomendasi Musornas adalah meminta kepengurusan baru KONI memastikan hubungan dengan PSSI seperti apa. Sebab, sejak PSSI dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), sepakbola Tanah Air bergejolak. Imbasnya, pelaksanaan Pra PON menjadi kacau karena campur tangan Tim Transisi bentukan Kemenpora.
Lebih lanjut Abror menyatakan jika PB PON telah menyiapkan sejumlah skenario. Di antaranya adalah melakukan antisipasi jika cabor sepakbola pada PON tahun depan bakal diikuti 34 provinsi.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Lepas Atlet dan Pelatih PON XXI Aceh-Sumut
"PB PON telah menyiapkan tambahan tiga stadion. Dua ada di Kota Bekasi yaitu Stadion Utama Wibawa Mukti dan Stadion Patriot Purnawarman. Satu lagi adalah Stadion Pakansari di Kota Bogor," ungkapnya.
Sementara itu, pada kesempatan terpisah anggota exco Asprov PSSI Jatim, dr Wardy Azhari Siagian, menyatakan siap apapun keputusan KONI terkait gelaran Pra PON sepakbola. Dia hanya berharap lekas ada keputusan tetap agar daerah-daerah bisa menyiapkan tim secara maksimal. "Kami siap saja. Ada atau tidak even Pra PON sepakbola. Cuma harus segera diputuskan oleh KONI," katanya.
"Kalau memang misalnya nanti tidak ada Pra PON, maka PB PON harus memiliki antisipasi. Salah satunya yang utama tentu pendanaan. Juga waktu pelaksanaanya harus diperhitungkan dengan matang. Sebab, dengan banyak daerah yang ikut bisa memakan waktu satu bulan seperti gelaran Piala Dunia," tandas pria pengoleksi batu akik ini.
Baca Juga: Lepas Atlet Menuju PON XXI Aceh-Sumut, Pj Gubernur Jatim Optimis Bawa Pulang Juara Umum
Sekedar diketahui, akibat hubungan PSSI dan KONI bergejolak, pelaksanaan pra Pon Sepakbola terganggu. Pra PON yang bergulir di Papua meminta agar diakui hasilnya. Pun demikian dengan pelaksanaan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) di Sumatera IX-2015.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News