Hujan Lebat, Ratusan Hektar Sawah di Tuban jadi 'Tambak'

Hujan Lebat, Ratusan Hektar Sawah di Tuban jadi Ini tambak? Bukan, ini sawah di Desa Kapu yang tak terlihat karena tertutup air usai diguyur hujan lebat. foto: suwandi/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Hujan lebat yang mengguyur hampir seluruh wilayah di Tuban membuat ratusan hektar sawah tergenang air. Seperti yang terjadi di Kecamatan Merakurak dan Kecamatan Jatirogo.

Pantauan bangsaonline.com, Minggu (6/12), terlihat sawah di dua kecamatan tersebut tergenang air. Bahkan, air kiriman dari dataran tinggi tersebut sampai meluber ke badan jalan. Akibatnya pengguna jalan baik roda dua dan empat harus ektra hati-hati saat melintas karena aspal tertutup air.

Baca Juga: 18 Desa di Tuban Terendam Banjir, BPBD Siagakan Petugas dan Perahu Karet

Seperti yang dialami Jamali (47) warga asal Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, Tuban saat melintas di jalur Jatirogo-Bulu, tepatnya di Desa Ngepon, Kecamatan Jatirogo. Ia kaget saat melihat air yang menggenangi sawah sampai meluber ke jalan Kabupaten. 

“Mungkin karena hutannya gundul, jadi airnya dengan capat mengalir ke sawah-sawah dan sampai tergenang air dan naik ke badan jalan,” ungkapnya.

Ia pun meminta, agar BPBD segera turun tangan terutama sosialisasi pada masyarakat akan bahaya bencana pada musim hujan ini. “Tadi tidak ada sama sekali aggota BPBD yang datang ke lokasi, mungkin karena lokasinya jauh dari Tuban jadi tdak terlihat. Yang terlihat hanya warga dan sambil mengatur lalu lintas,” bebernya.

Baca Juga: Hujan Deras, Wilayah Kota Tuban Terendam Banjir

Hal sama terjadi di Kecamatan Merakurak, tepatnya berada di Desa Kapu dan Tuwiri Wetan. Sawah di dua desa itu tergenang air setelah terjadi hujan lebat dan ditambah air kiriman dari dataran tinggi. Sehingga, kurang dari 12 jam, sawah penuh dengan genangan air. Dampaknya juga seperti di Kecamatan Jatirogo, yakni luberan airnya sampai naik ke badan jalan.

Menanggapi itu, Kepala BPBD Tuaban, Joko Ludiono mengatakan bahwa saat ini petugas sedang mengecek ke lokasi, terutama daerah terdekat dan paling parah yaitu Kecamatan Merakurak. Ia mengatakan jika persawahan di tempat tersebut memamang termasuk dataran rendah. Sehingga, dengan mudah air mengalir ke sawah-sawah itu.

“Air-air itu termasuk kiriman dari daerah Desa Jadi, Kecamatan Semanding, ditambah lagi curah hujan yang tinggi sehingga sawah-sawah yang posisinya berada di dataran rendah ototmatis mudah tergenang air,” ujar mantan Camat Gerabagan, Tuban ini.

Baca Juga: Gelombang Tinggi, BMKG Tuban Minta Nelayan Waspada saat Melaut

Joko meminta agar warga yang berada di daerah rawan terjadinya banjir untuk selalu waspada. Sebab, curah hujan tinggi dan hutan yang sudah mulai gundul diperkirakan menjadi pemicu terjadinya banjir bandang, terlebih yang berada di dataran rendah. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO