NGAWI, BANGSAONLINE. com - Kemanangan duet incumbent dalam pilkada di Kaupaten Ngawi, Budi Sulistyono/Kanang-Ony Anwar (OK) yang mencapai angka di atas 85 persen, ternyata gagal menyapu bersih di semua TPS. Dwi Rianto Jatmiko/Antok ketua tim pemenangan OK mengakui kalau ada tiga TPS yang bisa direbut kandidat lain yakni Agus Bandono-Adi Susila (ABAS).
“Hasil rekapitulasi sementara versi DPC PDI Perjuangan Ngawi yang dikeluarkan hari ini Kamis, (10/12), kekalahan telak paslon OK ada di tiga TPS. Tiga TPS itu iakag di TPS 03 Desa/Kecamatan Mantingan tercatat OK hanya mengantongi suara 48 persen, ABAS 52 persen,”ujar Antok.
Baca Juga: Logistik Pilbup-Pilkada 2024 Lengkap, Polres Ngawi Perketat Penjagaan Gudang KPU
Antok melanjutkan, di Desa Gunungsari, Kecamatan Kasreman, TPS 03 paslon OK hanya mendapat suara 47 persen, ABAS 53 persen dan TPS O5 paslon OK yang notabene incumbent memperoleh suara 48 persen sedangkan ABAS 52 persen.
“Kita harus akui ada kekalahan di tiga TPS. Kekalahan target suara di tempat tersebut sebagai bahan evaluasi kita,” terang Antok, Jumat (11/12).
Antok yang juga Ketua DPRD Ngawi tidak menampik kekalahan tersebut secara kolektif tetap menjadi tanggung jawab tim pemenangan terutama pada ring satu. Dia pun tidak mau mempunyai penafsiran negatif terhadap leader dari tim pemenangan yang ada di desa sewaktu melakukan grassroot.
Baca Juga: Gunakan Baju Perjuangan, Ony-Antok Berangkat Daftar Pilbup ke KPU Ngawi
“Kurangnya capaian suara yang ada di TPS tersebut memang banyak faktor. Antara lain pemahaman pemilih yang berdomisili di sekitar TPS ada sedikit kekecewaan dengan pembangunan insfratruktur yang kurang merata dari waktu sebelumnya dan itu bisa jalan atau lainya,” jelasnya lagi.
Imbas tersebut kata Antok bisa menjadikan motivasi pada masa kepemimpinan OK lima tahun ke depan. Di satu sisi akses jalan merupakan sebagai paradigma sekarang ini untuk segera dituntaskan. Termasuk program pedesaan yang dilakukan secara berkesinambungan dengan mengacu pada prinsip prioritas baik penataan insfrastruktur, ekonomi sosial dan bidang pertanian. (nal/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News