Curi Kotak Amal di Masjid Desa Kedungrejo Sidoarjo, Warga Lumajang Digebuki

Curi Kotak Amal di Masjid Desa Kedungrejo Sidoarjo, Warga Lumajang Digebuki Tersangka diamankan usai dihajar warga. foto: catur/ BANGSAONLINE

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Supriadi (20) warga Dusun Gumukmas RT 08 RW 03, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang dijebloskan sel tahanan Polsek Waru sejak Senin (14/12) lalu. Bujangan itu ditahan terpergok warga mencungkil kotak amal masjid Al Muqurrobin yang berada di Jalan Brigjen Katamso II B RT 21 RW 05, Dusun Pengkol Desa Kedungrejo, Kecamatan Waru.

Aksi tersangka kali pertama dipergoki Totok Supriyadi, yang rumahnya berdekatan dengan masjid sekitar pukul 02.00 dini hari. Saat itu, Totok mendengar suara masjid terbuka, dan suara grakkkk yang ternyata bunyi upaya tersangka mencongkel kotak amal kayu dengan sebuah besi.

Baca Juga: Kepergok Pemilik saat Beraksi, Maling Motor di Anggaswangi Sidoarjo Ditangkap Warga, 1 Orang DPO

"Melihat ada orang di dalam masjid, Totok langsung memanggil warga dan beramai-ramai mengepung masjid. Begitu tersangka keluar, warga langsung menyergap dan memukuli tersangka beramai-ramai sebelum dibawa ke Polsek Waru," kata Kapolsek Waru Kompol Fathoni saat ditemui, Rabu (16/12).

Fathoni menjelaskan, masjid sudah sering kehilangan kotak amal sebanyak sembilan kali. Akan tetapi, tersangka mengaku baru satu kali mencuri kotak amal.

"Kalau dilihat dari cara tersangka mencungkil kotak amal sih kayanya masih amatiran atau hanya mencoba-coba. Cuma kami masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap tersangka ini," ungkap dia.

Baca Juga: Maling di Sidoarjo Gasak 2 HP dan Uang Tunai

Mantan Kapolsek Gedangan itu menambahkan, modus tersangka melakukan aksinya yakni dengan mengendap masuk ke dalam masjid yang pintunya tidak dikunci. Setelah di dalam, tersangka menyeret kotak amal dari tempat yang terang ke tempat yang sepi. "Setelah itu tersangka mencongkel kotak amal dengan besi yang pengakuannya didapatkan di dekat Masjid," tandas dia.

Supriadi mengaku mencuri itu untuk membayar kos-kosan yang sudah dua bulan menunggak. "Satu bulannya saya hanya membayar kos Rp 300 ribu. Padahal uang saku saya dari Lumajang cuma Rp 350 ribu dikasih orang tua," aku dia.

Dia menyebut baru tiga bulan kos di wilayah Jalan Brigjen Katamso untuk mencari pekerjaan di Sidoarjo. "Tapi sampai tiga bulan ini saya belum mendapatkan pekerjaan mas. Lamaran saya di beberapa perusahaan belum ada panggilan sama sekali. Sedangkan kebutuhan hidup saya cukup banyak. Bayar kos, makan, dan sebagainya," pungkas dia. (cat/rev)

Baca Juga: Ruang Komputer SDN Pagerngumbuk Wonoayu Kemalingan, Barang Elektronik Raib

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO