Nyabu, Pilot Lion Air Ditangkap, Anggota DPR Minta Maskapainya Disanksi

Nyabu, Pilot Lion Air Ditangkap, Anggota DPR Minta Maskapainya Disanksi

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menangkap pilot (Lion Air menyebut kopilot-red) SH (34), pramugara MT (23), dan Pramugari SR (20) atas kasus sabu dan ganja. Maskapai yang menaungi para kru pesawat ini tidak boleh lepas tanggung jawab.

"Maskapai harus diperingatkan, diberi sanksi peringatan. Tidak bisa manusianya saja yang kita salahkan. Maskapainya juga harus diperingatkan," kata anggota Komisi V DPR, A Bakri saat berbincang, Rabu (23/12/2015). Komisi V membidangi perhubungan.

Baca Juga: Lagi, Kejutan dari Dapil Jatim VIII, Suara Gus Irfan Menyalip, Suara Bos Lion Air Melompat

Kasus ini tidak bisa dianggap sepele. Maskapai juga dituntut melakukan pembenahan. "Jangan sampai maskapai lepas tangan. Harus diberi sanksi maskapainya," tegas politikus PAN ini.

Ke depan, maskapai penerbangan harus lebih ketat dalam merekrut kru. Pengawasan berkala juga perlu dilakukan untuk memastikan kru pesawat selalu dalam kondisi sehat. "Airline itu harus memperketat rekrutmen, juga secara berkala melakukan tes dan pemeriksaan," ujar Bakri.

BNN hingga kini masih menangani kasus ditangkapnya tiga kru pesawat dan ibu rumah tangga berinisial NN. Seperti dilansir detikcom, ketiga orang yang ditangkap adalah Sandi Haryadi (35), pramugara Muhamad Taufan (23), pramugari Syifa Ranida (20) dari maskapai Lion Air.

Baca Juga: Kejutan Dapil Neraka Jatim VIII, Bos Lion Air Lompat ke Nomor 2, Nasdem Geser PDIP, PKS Depak PAN

Manajemen maskapai Lion Air melalui Corporate Lawyer Lion Air Group Harris Arthur Heddar membantah pria yang ditangkap merupakan pilot Lion Air. Menurut Harris, pria tersebut merupakan kopilot yang masih menjalani program pelatihan. Harris mengatakan akibat kasus ini calon kopilot inisial SH tidak akan diterima sebagai pilot Lion Air.

"Dia sudah diberhentikan dari training kita. Enggak ada juga kita kasih-kasih bantuan hukum ke dia, itu urusan pribadi sama penegak hukum," kata Harris. Psikiater dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera, dr Andri SpKJ, FAPM mengatakan bahwa narkotika punya efek yang sangat berbahaya bagi kru pesawat yang bertugas.

"Bisa berpengaruh, misalnya kalau pemakaian sabu atau sejenisnya ekstasi, itu kan habis memakainya jadi enggak bisa tidur dan cemas. Yang paling intinya adalah profesi apapun yang membutuhkan fokus tentunya tidak baik memakai narkoba," ujar dr Andri SpKJ, FAPM, Rabu (23/12/2015).

Baca Juga: Dapil Setan! Suara Menteri dan Bos Lion Air Dikalahkan Suara Putra Kiai, Incumbent Terancam Tumbang

Andri menyebut efek dari penggunaan sabu dan ganja berbeda. Sabu disebut bisa meningkatkan konsentrasi, membuat perasaan tenang dan lebih fokus. Karena itu menurut Andri, ada yang menggunakan sabu dengan maksud menambah semangat kerja.

Sedangkan pemakai ganja imbuhnya membuat penggunannya lebih rileks dan lebih santai. Efek buruk dari pemakaian sabu bisa membuat paranoid, curiga berlebihan. Sedangkan pemakai ganja bisa berhalusinasi.

"Kedua zat narkotika jenis ini tidak baik untuk otak dan mengganggu konsentrasi sehingga zat ini bisa berpengaruh pada pola pikir dan perilaku, tentu akan berbahaya dalam tugas seperti perjalanan seorang pilot atau apapun," papar dia.

Baca Juga: Pemilik Maskapai Lion Air Nyaleg Lewat PKB Dapil Jatim, Berapa Raihan Suaranya?

Sumber: detik.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO