​FPI Sweeping Mall di Surabaya, Din: Umat Islam Boleh Ucapkan Selamat Natal

​FPI Sweeping Mall di Surabaya, Din: Umat Islam Boleh Ucapkan Selamat Natal Ketua FPI Rizieq Shihab naik mobil kap terbuka bersama rombongan melakukan konvoi di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta (25/08). TEMPO

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Belasan aktivis Front Pembela Islam (FPI) berkeliling mendatangi mal-mal besar di Surabaya. Mereka mengendarai sepeda motor dan berorasi sebentar di depan mal, dimulai dari Mal Galaxy di kawasan Surabaya Timur. FPI juga mengajak umat Islam tidak mengucapkan, mengikuti, dan menggunakan atribut-atribut Natal dan tahun baru.

"Kami mengimbau pihak mall tidak memaksa pegawainya menggunakan atribut Natal bagi yang beragama Islam karena dilarang berdasarkan fatwa MUI maupun imam empat mazhab," kata seorang anggota FPI di depan Tunjungan Plaza, Rabu, 23 Desember 2015.

Sekretaris FPI Jawa Timur Muhammad Khairudin mengungkapkan, aksi itu dilakukan agar manajemen perusahaan tenant di mall tidak memaksa karyawannya yang muslim. Menurut dia, toleransi dalam Islam adalah tidak turut merayakan atau mengenakan atribut Natal.

"Berdasarkan mazhab Hanafi juga melarang karena bisa termasuk murtad. Kami ingin menyelamatkan umat Islam dari pemurtadan,” ujarnya.

Pihaknya, kata dia, menegaskan bahwa aksi kali ini bukan sweeping atau razia yang mengarah ke anarkisme. Mereka tak masuk dan menyusuri tiap tenant, melainkan hanya berhenti di depan pintu masuk dan melakukan orasi. “Kami datang dengan santun,” tuturnya.

FPI, kata Khairudin, mengaku berkoordinasi dengan pihak kepolisian terkait dengan aksi tersebut. Namun, jika pihaknya mendapat laporan adanya pemaksaan oleh mall tertentu, ia siap datang dengan membawa jumlah anggota yang lebih besar lagi.

Setelah berorasi di Mal Galaxy, rombongan sepeda motor relawan FPI melanjutkan aksi ke mal-mal lain. Di antaranya Grand City, Delta Plaza, Tunjungan Plaza, Ciputra World, dan berakhir di Lenmarc.

Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), Ahmad Sobri Lubis, mengaku tidak mengetahui bahwa belasan aktivis FPI Surabaya pada Rabu siang, 23 Desember 2015, berkeliling mendatangi mal-mal besar di Surabaya untuk menghimbau pihak mal agar tidak memaksa pegawainya menggunakan atribut-atribut Natal dan tahun baru. “Saya nggak tahu beritanya soal itu,” kata Ahmad Sobri Lubis saat dihubungi pada Rabu, 23 Desember 2015.

Sumber: Tempo.co

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO