9 PSK di Mojokerto Terjaring Razia, Kompak Ngaku Janda

9 PSK di Mojokerto Terjaring Razia, Kompak Ngaku Janda Para PSK saat digelandang ke kantor Dinsos Mojokerto untuk didata. foto: beritajatim

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 9 orang PSK terjaring razia yang digelar Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten , Sabtu (26/12). Para PSK tersebut terjaring di Dusun Mojoroto, Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis dua orang, Desa Gunungsari, Kecamatan Dawarblanding satu orang, Dusun Ngebrak Desa Talun, Kecamatan Dawarblandong satu orang, Desa Seduri, Kecamatan Mojosari dua orang, Desa Centong, Kecamatan Gondang dua orang dan Desa Segunung, Kecamatan Dlanggu satu orang.

Dilansir dari beritajatim.com lima dari sembilan PSK kompak beralasan terjun ke dunia prostitusi berkedok warung remang-masing kepada petugas, karena mengaku sebagai janda.

Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah

"Saya janda, saya cerai dengan suami saya sudah lama, 7 tahun. Saya tidak punya anak tapi saya mengangkat anak satu untuk dijadikan anak. Tahun 2012 lalu saya mulai bekerja seperti ini tapi tidak lama kemudian berhenti dan kembali ke kampung. Tapi setelah bapak saya meninggal, saya kembali kerja seperti ini," ungkap salah satu PSK yang terjaring di warung remang-remang Dusun Ngebrak, Desa Talun, Kecamatan Dawarblandong.

Sementara Dua PSK yang terjaring di warung remang-remang Dusun Mojoroto, Desa Mojorejo, juga mengaku sebagai janda. Bahkan perempuan kelahiran , 1986 ini mengaku baru satu bulan menjadi PSK meski pekerjaan tersebut dilakukan dengan resiko ketahuan orang yang dikenalnya karena dilakukan di desa tetangga.

"Saya punya tanggungan dua anak, sementara saya seorang janda. Saya bekerja seperti ini, baru saja sekitar dua bulan. Kalau ada yang saya kenal, biasanya saya sembunyi di kamar sampai orang itu pulang. Bagaimana lagi, inginnya tidak kerja seperti ini tapi susah cari kerja," ujarnya.

Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO

Sementara itu, Sekretaris Dinsos Kabupaten , Heriwanto mengatakan, rata-rata PSK berasal dari luar Kabupaten . "Yang asli Kabupaten sudah jauh berkurang, kalaupun ada pasti wajah baru. Meskipun berasal dari luar Kabupaten , juga banyak wajah baru," jelasnya. (bjc/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO