JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Banjir kembali melanda Jombang, setelah kemarin merendam 5 Desa, kini ratusan hektar sawah siap tanam terendam. Akibatnya, tanaman padi yang baru selesai ditanam sepekan terakhir hanyut dibawa arus air.
Kawasan terparah melanda dua desa di dua kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang, yakni Desa Pesantren kecamatan Tembelang dan Desa Balonggemek Kecamatan Megaluh. Sejumlah 200-an hektare sawah petani terendam banjir selama dua hari.
Baca Juga: Atasi Banjir Sejak 17 Tahun, Pemkab Jombang Normalisasi Sungai di Desa Sidokerto
Akibat kejadian ini, Sebagian petani terpaksa menunda musim tanam mereka, serta bibit padi yang sudah disiapkan harus direlakan terbawa arus banjir. Sedangkan bagi petani yang sudah menanam padi selama sepekan terakir harus menderita kerugian jutaan rupiah.
Kepala Dusun Balongganggang Desa balonggemek Sardi mengatakan, dirinya harus menderita kerugian Rp 6 juta rupiah akibat banjir yang merendam sawahnya. "Kerugian tersebut adalah biaya tanam serta biaya perawatan sawah sebelum musim tanam. Yakni untuk membajak sawah dan biaya buruh tani yang saya perkerjakan," ujarnya. Minggu (3/12/2015).
Sardi menambahkan, dirinya juga harus mengeluarkan biaya tambahan jika banjir surut, hal ini dikarenakan dirinya harus mengulang proses pembibitan dan perawatan sawah guna menyambut musim tanam. "Belum lagi biaya perbaikan terasering sawah yang hanyut kena air. Pasti lebih banyak lagi biayanya mas," imbuhnya.
Baca Juga: Selain Bantu Evakuasi Warga, BPBD Jatim Kirim Bantuan Logistik ke Mojokerto dan Jombang
Masih menurut Sardi, banjir yang melanda desanya merupakan banjir kiriman. Jika curah hujan tinggi di kawasan kabupaten kediri dan kevamatan Gudo Jombang, maka dipastikan desanya akan terendam banjir.
Hal senada juga diutarakan, Mustofa warga Desa Pesantren Kecamatan tembelang, dirinya mengaku harus menunda musim tanam lantaran 1,5 hektar sawahnya terendam banjir. (ony/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News