KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sekitar 120 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kediri menggelar aksi unjuk rasa di halaman kampus mereka jalan Sunan Ampel kelurahan Ngrongggo Kota Kediri, Selasa (5/12) pagi.
Aksi unjuk rasa dilakukan pasca adanya rumor pembukaan jurusan baru dan juga dilantiknya salah satu dosen menjadi kepala Jurusan. "Ini pembodohan, tidak ada sosialisasi dan juga koordinasi dengan dosen lain," ujar Riski salah satu mahasiswa STAIN Kediri dalam orasinya.
Baca Juga: Kembangkan SMA Dharma Wanita 1 Pare, Pemkab Kediri Gandeng Putera Sampoerna Foundation
Dalam orasinya yang juga membentangkan poster dan juga sempat membakar ban bekas ini, Riski meneriakkan tidak ingin dipecah dan tetap berada di bawah naungan Ushuluddin. "Kami tidak mau dipecah, biarkan kami tetap di bawah Ushuluddin," teriaknya.
Setelah berorasi sekitar 15 menit, ratusan mahasiswa sempat menggelar sweeping untuk mencari pimpinan STAIN kediri di ruangannya. Akhirnya setelah ketemu, mereka menggelar dialog.
Ketua STAIN Kediri Nur Chamid mengatakan, adanya aksi unjuk rasa merupakan bentuk miss komunikasi saja. "Hanya miss komunikasi, nanti akan kami klarifikasi dan kita coba akomodir tuntutan mereka," ujarnya.
Baca Juga: Berikut Arahan Pj Wali Kota Kediri di Workshop Manajemen Kelembagaan Non-Formal
Kata Nur Chamid, langkah membuka jurusan baru yakni jurusan Dakwah dan Komunikasi merupakan amanah dari Peraturan Menteri Agama nomor 41 tahun 2013 tentang organisasi dan tata kerja STAIN Kediri. "Dalam pasal 10 dijelaskan STAIN Kediri bisa membuka 4 jurusan. Yakni, Tarbiyah, Syariah dan Ekonomi Islam, Dakwah dan komunikasi serta Ushuluddin. Selama ini, kita masih menerapkan 3 jurusan saja dan tahun ini rencananya kita membuka jurusan baru yakni Dakwah dan komunikasi Islam," jelasnya.
Setelah mendapatkan penjelasan, ratusan mahasiswa akhirnya menerima dan membubarkan diri. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News