Petani di Tuban Diminta tak Cemas terkait Kelangkaan Pupuk

Petani di Tuban Diminta tak Cemas terkait Kelangkaan Pupuk Petani di Senori saat menanam padi. foto: suwandi/ BANGSAONLINE

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tuban, H. Mukson meminta kepada petani yang berada di daerah pemilihan (Dapil)-nya, Kecamatan Senori, Singgahan, Parengan, Bangilan dan Parengan agar tidak cemas terhadap kelangkaan pupuk disaat musim tanam.

Petani harus cerdas, sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sejatinya jatah pupuk sudah terpenuhi. Akan tetapi, yang menjadi kendala yakni, keberadaan petani pesanggem (pengelola lahan milik perhutani) yang saat ini belum mendapatkan jatah pupuk bersubsidi dari pemerintah. Faktor inilah yang menjadi pemicu langkanya pupuk disaat musim tanam. Karena petani pesanggem tidak mendapatkan jatah pupuk dari pemerintah.

Baca Juga: Pemkab Tuban Apresiasi Program CSR Inovatif Si Pandu dan Desi yang Diusung PLN Nusantara Power

“Untuk menyiasati itu, petani harus cerdas, petani jangan sampai monoton. Intinya, untuk menyuburkan tanah, petani disarankan menanam berbagai jenis tanaman. Supaya tingkat kesuburan tanah tetap terjaga,” ungkap Mukson saat dihubungi bangsaonline.com, Rabu (6/1).

Menurutnya, isu lain yang menjadikan pupuk langka yakni curah hujan tinggi dan petani sangat membutuhkan pupuk. Meskipun terdapat isu kelangkaan pupuk, petani di wilayah Kecamatan Senori, Bangilan, Parengan, Singgahan dan Kenduruan diharapkan tidak terprovokasi.

"Masih banyak alternatif lain sebagai pengganti pupuk yang diberikan pemrintah. Yakni, dengan memanfaatkan pupuk organik, seperti kotoran ayam, kotoran sapi maupun jenis pupuk alami lainnya," sarannya.

Baca Juga: Petani Bawang Merah di Tuban Bersyukur Dapat Bantuan Traktor Khusus

“Pasti ada jalan keluar untuk mengatasi kelangkaan pupuk, sehingga petani harus cerdas. Jangan sampai mengandalkan pupuk pabrikan,” imbuh mantan Ketua Garda Bangsa PKB Tuban ini.

Diberitakan sebelumnya, memasuki musim tanam petani Tuban takut stok dan harga pupuk dipermainkan. Sebab, seperti biasanya mendekati musim penghujan pupuk di kios tiba-tiba mengalami penurunan dan stoknya cepat habis. Akibatnya, membuat petani resah dan kebingungan untuk mencari pupuk. (wan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO