BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Stok beras untuk warga miskin di gudang milik Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre III Bojonegoro sampai saat ini hanya tersisa 2.200 ton beras. Hal ini membuat masyarakat miskin di Kota Ledre terancam tidak menerima jatah beras miskin (raskin) di akhir bulan Februari 2016 mendatang.
"Tahun ini kami belum melakukan penyerapan," kata Kepala Bulog Sub Divre III Bojonegoro, Efdal Marlius Sulaiman saat sidak, Selasa (12/1/16).
Baca Juga: Bulog Tuban Klaim Stok Beras di Gudang Aman Sampai 6 Bulan ke depan
Pihaknya memperkirakan baru akan melakukan penyerapan beras sekitar bulan Maret 2016 mendatang. Sebab, pada bulan tersebut masyarakat baru mulai melakukan panen.
Sementara itu, ketua Komisi B DPRD Bojonegoro Sigit Kushariyanto mengatakan, stok beras yang ada saat ini di gudang bulog hanya mencukupi untuk satu setengah bulan sehingga pada akhir bulan Februari masyarakat dikhawatirkan tidak menerima raskin karena belum panen.
"Antisipasinya, Bulog harus membuka selebar-lebarnya pembelian beras maupun gabah. Tapi siapa yang mau menjual ke Bulog? karena harga pembelian di bawah pasar," kata Sigit saat melakukan sidak di kantor Bulog Desa Talok, Kecamatan Kalitidu, siang tadi.
Baca Juga: Bulog Bojonegoro Ingkar Janji, Gabah Petani tak Dibeli
Bulog, kata dia, harus mampu bersaing dengan harga pasar atau saat ini harus segera mencari beras di luar daerah yang sekarang dalam masa panen agar kekurangan stok beras tidak terjadi.
"Jangan sampai warga miskin yang harusnya menerima jatah raskin tetapi tidak menerima. Bulog harus mengusahakannya," tegasnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News