Penyeberangan Sungai Brantas di Tulungagung, tak Dilengkapi Asuransi

Penyeberangan Sungai Brantas di Tulungagung, tak Dilengkapi Asuransi RESIKO BESAR: Penumpang dan kendaraan yang menggunakan jasa perahu untuk penyeberangan, kemarin. foto: feri/ BANGSAONLINE

TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Kendati menyangkut keselamatan manusia, karena tanpa jaminan asuransi keselamatan penumpang, tetapi penyeberangan sungai kali Brantas yang menghubungkan antara dua kabupaten yakni dan Blitar, tetap eksis sampai sekarang. Padahal penyebrangan tersebut sangat beresiko. Terhitung, ada 10 jasa penyeberangan di sepanjang kali Brantas. 

Salah seorang pengguna jasa penyeberangan, Kristiantoro (29) warga Desa Kunir Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar mengaku hampir setiap hari mengunakan jasa penyeberangan tersebut menuju . Namun, dia tidak pernah menerima karcis atau nota pembayaran.

Baca Juga: Kurang dari 24 Jam, Polresta Sidoarjo Tangkap Suami yang Bunuh Istri di Krian

"Seperti biasanya kami hanya langsung membayar, tidak pernah meminta karcis karena setahu saya itu tidak ada. Biasanya tarif motor satu kali jalan Rp 3.000 saja," ungkapnya kepada bangsaonline.com, Selasa (12/1).

Dalam pantuan bangsaonline.com, hampir seluruh jasa penyeberangan menggunakan perahu dengan berkapasitas besar. Sedikitnya, ada 4 unit perahu yang mampu mengangkut kendaraan roda empat.

"Jika suatu saat tarif dinaikan, saya setuju saja. Tapi harapan kami juga diberikan jaminan asuransi jiwa. Karena penyeberangan ini merupakan jalur alternatif yang lebih cepat daripada lewat jembatan Ngujang menuju yang sangat jauh," imbuhnya.

Baca Juga: Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar

Terpisah, Kepala Dishubkominfo Maryani melalui Sekertaris Dishubkominfo, Galih N ketika dikonfirmasi beberapa waktu lalu menyatakan, pihaknya belum bisa berbuat banyak karena pengusaha penyeberangan belum dipungut pajak dan retribusi daerah.

"Kita masih menunggu keputusan dari pemerintah pusat, sebelum mengambil tindakan terhadap kontribusi yang bakal diberlakukan. Terus terang saja, kami masih terkendala dengan Undang-undang yang mengatur. Jadi, mau tidak mau tetap bergantung hingga ada jawaban dari pemerintah provinsi," jelasnya

Galih mengatakan, saat ini keselamatan penumpang yang menggunakan jasa penyeberangan perahu memang harus ditanggung sendiri.

Baca Juga: Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Tulungagung Diamankan Polisi

"Kami sudah memfasilitasi dengan beberapa alat keselamatan seperti life jacket dan pelampung. Jika terjadi sesuatu yang fatal, kami tidak bisa berbuat banyak dan sepenuhnya di tanggung oleh pengusaha dan penumpang itu sendiri," pungkasnya. (fer/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pria di Tulungagung Pepet Perempuan Pengendara Motor Sambil Masturbasi ':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO