Kematian Bumil dan Bayi di Kota Mojokerto Capai 47 Kasus, Dinkes Bentuk FMPP

Kematian Bumil dan Bayi di Kota Mojokerto Capai 47 Kasus, Dinkes Bentuk FMPP

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Angka kematian ibu dan bayi di Kota kian mengkhawatirkan. Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes), selama kurun waktu tahun 2014 dan 2015 terdapat 47 temuan kasus kematian yang menimpa ibu dan bayi baru lahir (neonatal).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota menjelaskan, tahun 2014 kemarin, jumlah ibu hamil (bumil) yang meninggal sebanyak 2 orang sedangkan bayi sebanyak 33. Angka tersebut menurun drastis di tahun 2015 kemarin, yakni bumil meninggal sebanyak 3 orang dan bayi sebanyak 9.

Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah

"Memang terjadi penurunan drastis di tahun 2015 kemarin, namun itu masih belum bagus. Karena seyogyanya harus ada zero kematian ibu hamil dan bayi," ujar Kadinkes Kota , Christina Indah Wahyu, Jum'at (15/1)

Ia menjelaskan, tiga penyebab utama dari angka kematian bayi baru lahir di antaranya adalah lahir dengan gagal napas (asfiksia), lahir dengan berat badan rendah dan iinfeksi neonatus.

"Untuk kelahiran normal umumnya sembilan bulan, kurang dari itu bisa disebut kelahiran prematur. Sedangkan berat bayi normal saat lahir berkisar 2,5 sampai 4 kilogram. Bayi dengan berat badan tidak normal, baik itu bayi lahir rndah atau lebih besar, keduanya sama-sana mengandung resiko terhadap kesehatan," ujarnya.

Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO

Untuk itu, tahun 2016 ini, Dinkes menargetkan zero kematian ibu dan bayi. Untuk mewujudkan itu, Dinkes akan meningkatkan lagi kualitas pelayanan di lima puskesmas yang tersebar di Kota . Tak hanya itu, tahun ini Dinkes juga membentuk Forum Masyarakat Peduli Puskesmas (FMPP).

"FMPP nantinya bakal berperan aktif untuk melihat permasalahan kesehatan di masyarakat untuk difasilitasi masuk kedalam kebijakan-kebijakan di Puskesmas. Sehingga peningkatan kualitas pelayanan masyarakat di Puskesmas benar-benar tepat sasaran," urainya.

Tak hanya itu, FMPP nantinya akan berbagi tugas dengan petugas kesehatan dari Dinkes kota untuk sama-sama mengawal dan memberi kualitas pelayanan yang baik kepada seluruh warga Kota .

Baca Juga: Petakan Potensi Desa, Mendes Yandri: Harus Jadi Supplier Bahan Baku Makan Bergizi Gratis

"Targetnya nanti yakni mempercepat capaian target indikator yang sudah ditetapkan oleh bidang kesehatan. Misal, target indikator kunjungan ibu hamil sebesar 95 persen, FMPP inilah yang nantinya bertugas mendorong dan mendampingi para ibu hamil untuk periksa di Puskesmas sehingga target tersebut bisa terpenuhi maksimal," pungkasnya. (yep/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO