KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 24 pelajar tingkat SMP dan SMA terjaring razia yang digelar petugas Satpol PP Kabupaten Kediri, Selasa (19/1) pagi. Mereka diamankan dari sejumlah warung dan tempat penyewaan play station (PS).
Kasi Trantib Satpol PP Kabupaten Kediri Totok Laminarto mengatakan, razia kali ini digelar dengan sandi 'operasi cendikia'. Sasaran operasi adalah para pelajar yang membolos atau meninggalkan sekolah pada jam pelajaran.
"Para pelajar yang terjaring razia kami bawa ke Dinas Pendidikan untuk dilakukan pendataan. Setelah itu mereka kita hukum baris berbaris agar lebih disiplin. Mereka juga kita minta menghormati bendera sambil menyanyikan Lagu Indonesia Raya," kata Totok Laminarto.
Operasi cendikia ini dimulai dari Kantor Satpol PP Kabupaten Kediri yang ada di Pemkab Kediri. Petugas kemudian mendatangi Objek Wisata Sumber Dlopo. Di kawasan wisata air ini, sebanyak sembilan pelajar yang tengah nongkrong di warung diamankan.
"Di Sumber Dlopo, salah satu di antaranya remaja putri yang mengaku meninggalkan sekolah untuk mengambil uang," imbuh Totok.
Razia dilanjutkan ke kawasan Terminal Simpang Lima Gumul (SLG) Kabupaten Kediri. Tetapi di lokasi, petugas tidak menemukan pelajar bolos sekolah. Setelah itu, petugas menyisir warung-warung yang berada di sekitar terminal.
Dari sebuah tempat penyewaan PS, tiga pelajar berhasil ditemukan. Selain itu, di belakang warung makan Dragon juga ditemukan para pelajar yang tengah asyik menikmati minuman kopi. Seluruhnya langsung diangkut menggunakan mobil truk Satpol PP.
Saat hukuman baris berbaris, sejumlah pelajar ternyata diketahui ada yang tidak memakai ikat pinggang. Petugas pun kemudian meminta mereka mengikat dengan tali rafia.
Satpol PP langsung memanggil pihak sekolah dari masing-masing pelajar yang terjaring. Petugas juga meminta pelajar membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi perbuatannya. (rif/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News