JAKARTA, BANGSAONLINE.com - DPD Partai Gerindra Jakarta membuka penjaringan bakal calon gubernur (Bacagub) DKI Jakarta tahap kedua yang digelar Partai Gerindra di Hotel Sari Pan Pasific, Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (27/1). Sejumlah nama muncul dalam penjaringan tersebut.
Sementara incumbent Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) yang sebelumnya maju melalui Partai Gerindra memutuskan maju melalui jalur independen.
Baca Juga: Politikus PKS Suswono Dianggap Hina Nabi, Yenny Wahid: Rasulullah Bukan Pengangguran
Tim Penjaringan Bacagub DKI Jakarta dan sejumlah kandidat yang kemarin hadir bersepakat siap melawan Ahok dalam Pilgub mendatang. Salah satunya pengusaha yang juga kader Partai Gerindra, Sandiaga Uno. Dia menyatakan kesiapannya untuk diusung Partai Gerindra menjadi calon gubernur Jakarta di pilkada tahun 2017."Dengan kehadiran saya di sini, berarti saya sudah menyatakan siap," kata Sandiaga Uno.
"Saya yakin Gerindra akan menjadi partai yang kuat, saya putuskan untuk berhenti dari usaha dan full time ke partai. Saya datang dan bicara ke Pak Prabowo, Pak saya mau full time di partai, kata Pak Prabowo, baguslah kalau begitu, dan proses itu sampai sekarang," imbuhnya.
Gerindra sudah menjaring sejumlah nama tokoh. Tapi, dalam penjaringan tahap kedua yang digelar kemarin, hanya empat yang hadir masing-masing Sandiaga Uno, Muhamad Sanusi, Muhammad Taufik, dan Biem Benyamin. Sementara Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tidak hadir.
Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
Meski sebagian tidak hadir, kata ketua tim penjaringan, Syarif, bukan berarti mereka menolak masuk daftar bakal calon dari Gerindra.
Seperti diketahui, kemarin DPD Partai Gerindra Jakarta akan menjaring 8 pasangan calon yang bakal bersaing dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Kedelapan nama ini masuk 'radar' partai yang diketuai Prabowo Subianto. Mereka adalah Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M. Taufik, Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi, mantan Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Syamsoeddin, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga S. Uno, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Sekretaris Daerah Saefullah.
Baca Juga: Kehilangan 9 Kursi DPRD DKI Gegara Musuhi Anies, PDIP Bakal Dukung Anies dalam Pilgub DKI?
Sementara Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengapresiasi penjaringan Calon Gubernur (Cagub) yang dilakukan oleh Partai Gerindra di Hotel Sari Pan Pacific Jakarta Pusat, Rabu (27/1). Menurut dia itu bagus. "Ya nggak apa apa. Prinsip saya sederhana saja. Pilkada itu harus diikuti oleh banyak pasangan," ujar Ahok.
Dikatakan Ahok, banyaknya pasangan calon yang akan ikut bertarung merebutkan kursi Gubernur di Pilkada DKI 2017 mendatang maka masyarakat Jakarta yang diuntungkan. "Bagi saya Pilkada harus diikuti oleh banyak pasangan. Supaya masyarakat mempunyai banyak pilihan. Dan masyarakat juga bisa mendengarkan banyak ide, visi misi, program, strategi, kebijakan dari semua calon," kata Ahok.
"Kalau semua orang bisa mendengar yang terbaik-baik yang diuntungkan siapa? Warga DKI," sambungnya.
Baca Juga: Wacana Reshuffle Menguat, MA Dinilai Layak Masuk Kabinet, Risma Lebih Pas Maju Pilgub DKI
Di pilkada DKI 2017 nanti Ahok juga belum yakin akan terpilih kembali. Menurut mantan Bupati Belitung Timur ini kursi Gubernur DKI bisa saja ditempati oleh pasangan calon yang memiliki visi misi yang baik untuk Jakarta ke depannya.
"Kan saya belum tentu (kepilih lagi), saya kan bukan Superman. Bisa saja visi misi saya kurang. Kebijakan saya kurang. Strategi saya kurang. Mungkin ada calon lain yang bisa nyebutin," kata Ahok.
Sementara pada acara penjaringan calon gubernur DKI Jakarta kemarin diwarnai berbagai sindiran yang ditujukan untuk Ahok. Sindiran-sindiran yang dilontarkan para politisi Gerindra ialah terkait dengan sikap Ahok yang dinilai mereka tidak tahu balas budi.
Baca Juga: Dampak Pilgub Jakarta Tidak Signifikan di Jatim
Orang pertama yang melontarkan sindiran kepada Ahok adalah Ketua DPD Partai Gerindra Mohamad Taufik. Ia melontarkannya saat menyampaikan pesan-pesan untuk para bakal calon gubernur yang hadir.
"Nanti kalau sudah terpilih, jangan sampai 'offside'. Jangan kayak Ahok. Itu Ahok 'offside' tuh," ujar Taufik yang disambut tawa para peserta acara.
Setelah Taufik, sindiran juga dilontarkan anggota Fraksi Gerindra di DPR RI, Riza Patria. Ia mengucapkannya saat menyatakan Partai Gerindra merupakan partai yang berisikan orang-orang yang tidak haus kekuasaan.
Baca Juga: Anies-Sandi Menang, Wanita Ini Siap Tepati Janji Potong Payudara, Ruhut Janji Potong Kuping
"Kalau Ahok kan dari PIB, kemudian pindah ke Golkar. Setelah itu independen. Mungkin nanti bakal dicalonkan partainya Pak Bestari (Ketua DPD Nasdem DKI Jakarta Bestari Barus) atau PDI-P. Kalau kami tidak bisa begitu," ujar dia. (rmol/rol/mer/kcm/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News