SUMENEP (bangsaonline) – Menjelang pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/MTs, puluhan pengelola madrasah resah. Pasalnya, hingga hari Rabu (30/4) kemarin dana bantuan operasional sekolah (BOS) triwulan pertama belum juga cair. Padahal, dana itu rencananya sebagian akan digunakan untuk kepentingan pelaksanaan UN.
Kepala Sekolah (Kasek) salah satu MTs swasta di Kecamatan Pasongsongan mengaku terpaksa menjual perhiasan istrinya untuk kepentingan UN. Perhiasan kalung emas seberat 10 gram itu dijualnya untuk kepentingan biaya transportasi dan akomodasi siswa dan guru pengantar yang ikut UN di Sub-Rayon MTs Negeri, yang berjarak sekitar 30kilometer dari lokasi madrasahnya.
“BOS lambat keluarnya, terpaksa kami jual barang untuk kepentingan ujian,” kata Kasek yang tak mau namanya dikorankan itu.
BACA JUGA:
- Pemkab Sumenep Sediakan Angkutan Balik Gratis Warga Kepulauan Jalur Laut dan Darat
- Warga Sumenep Diduga Gelapkan Uang Pembelian Tanah Dosen asal Surabaya di Pamekasan
- Antisipasi Lonjakan Pemudik, Jalur Mudik Bali-Kepulauan Raas Sumenep Segera Dibuka
- Dandim 0827/Sumenep Pimpin Korps Raport Kenaikan Pangkat 18 Personel
Kasek MTs swasta lain di Kecamatan Manding mengaku mendapat dana talangan dari warga setempat untuk kepentingan UN. Alasannya sama, dana BOS yang diharapkan dapat dipergunakan untuk kepentingan UN belum cair. “Untung ada orang tua siswa yang punya uang lebih, bisa ditalangi,” jelasnya
Menanggapi itu, Kasi Penma Kantor Kemenag Sumenep Rifa’i Hasyim, membenarkan bahwa dana BOS madrasah hingga kini belum cair. Namun, dia memastikan dana BOS sudah ada di DIPA Kanwil Kemenag Jawa Timur. Mantan Kasek MTsN Tarate ini berharap seluruh madrasah bersabar karena pencairan dana BOS itu sedang dalam proses pencairan.
Jika belum cair ketika UN dilaksanakan, lanjut Rifa’i, dia menyarankan para pengelola madrasah mencari dana talangan dulu. “Pengelola madrasah mohon bersabar. Dananya sudah masuk DIPA Kanwil. Sudah tinggal proses pencairan,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News