JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Menjelang Tahun Baru Cina (Imlek) membawa berkah tersendiri bagi kalangan pengrajin ornamen lampion, Kamis (04/01/2016). Hal itu terlihat di salah satu perajin lampion yang berada di Desa Gambang, Kecamatan Gudo, Jombang. Saat ini para pengrajin semakin giat dengan datangnya Imlek, sebab penjualan hiasan tersebut semakin laris manis.
Pengrajin asal Gambang, Kecamatan Gudo, Jombang, Nur Wakit misalnya. Dia mengaku pemesannya tidak hanya dari lokal, melainkan sampai luar negeri. Ia mengatakan, lampion bikinannya tidak sama dengan lampion yang biasa digunakan yang identik dengan warna merah dan sejenisnya. Sebab, lampion karyanya lebih menarik dengan dihiasi manik-manik kaca, maupun rumbai-rumbai.
Baca Juga: Wapres Kiai Ma'ruf Amin Ingatkan Etika dan Budaya Malu saat Sambutan Tahun Baru Imlek
"Memang lampion yang dibuat oleh kami berbeda dengan kebanyakan lampion yang lain, sehingga lampion tersebut sangat digemari bukan hanya di daerah lokal Indonesia, pemesanan juga dari Prancis dan Belanda," Kata, Nur Wakit.
"Selain model, kami juga menjamin kualitas produksi lampion. Pasalnya, untuk struktur rangka saja, kami bikin dari bahan besi. Dan pada lapisan luar atau permukaan bahan yang dipilih juga tidak asal-asalan dan juga dihiasi dengan manik-manik khas Desa Gambang. Sehingga tampilan lampion itu semakin cantik dengan ornamen perpaduan antara unsur Cina dan Jawa," jelasnya.
Nur Wakit menjelaskan bahwa dirinya menambahkan manik-manik pada lampion bikinannya karena selama ini Desa Gambang merupakan sentra industri manik-manik. Produksi kerajinan berbahan kaca limbah itu membanjiri pasaran di Pulau Bali.
Baca Juga: Perseteruan Pemilik Liek Motor dengan Putra Pertamanya Belum Selesai
Sedangkan untuk harga jual lampion manik-manik milik Nur Wakit ini bervariatif. Untuk lampion ukuran kecil dilepas dengan harga Rp 750 ribu per biji, sedangkan lampion ukuran besar Rp 1,2 juta per biji. (ony/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News