SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Sumenep kini semakin mengkhawatirkan. Hingga saat ini, data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat menyebut bahwa penderita penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aides aegypti itu mencapai 111 orang.
Kasi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kabupaten Sumenep, Imam Muttaqin, memaparkan jumlah penderita DBD meningkat drastis. Dibandingkan dengan hari sebelumnya sebanyak 89 orang, jumlah penderita DBD memang mengalami peningkatan signifikan.
Baca Juga: Daerah Endemis Kusta Dapat Bantuan Sumur Air Tanah
“Hingga Rabu kemarin penderita DBD sudah mencapai 111 orang,” ujarnya, Kamis (4/2).
Imam menuturkan, penderita DBD dari segala usia, baik dari dewasa, remaja dan anak-anak. Tapi penderita paling banyak adalah anak-anak. Sementara untuk wilayah endemis DBD meliputi 48 Desa yang tersebar di 15 Kecamatan. Dan penderita DBD paling banyak ada di wilayah Kecamatan Kota.
“Kalau korban meninggal dunia karena DBD hanya 1 orang,” imbuhnya.
Baca Juga: Siswa Penderita Tumor Tulang Ganas di Sumenep Divonis Dokter tak Bisa Diselamatkan
Lebih lanjut Imam memaparkan, untuk menekan jumlah penderita DBD, Dinkes sudah melengkapi Puskesmas yang ada dengan alat fogging serta abate untuk membunuh jentik nyamuk aides aegypti. Selain itu, masyarakat juga diharapkan menjaga kebersihan lingkungan. Yang bisa dilakukan masyarakat adalah menguras, menutup dan mengubur segala sesuatu atau barang yang berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk.
“Jika itu dilakukan, niscaya perkembangbiakan nyamuk tidak akan signifikan,” paparnya.
Selama ini yang sangat berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk adalah bak mandi besar. Sebab itu, Imam menyarankan agar warga sering menguras bak mandi yang dimiliki, sehingga nyamuk tidak leluasa berkembang biak.
Baca Juga: Ambulans di Pulau Gili Raja Tak Difungsikan Maksimal
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News