NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Keberadaan Angkutan Pedesaan (Angkudes) di Kabupaten Nganjuk, ibarat hidup segan mati tak mau. Jika semula, jumlah angkudes mencapai 300 unit lebih, kini tinggal 130 unit yang terdaftar dan berijin trayek di Dishub Nganjuk. Kondisi itu akibat penumpang sepi, karena warga memilih memakai sepeda motor untuk sarana transportasi.
Kondisi itu mau tak mau berimbas kepada para sopir angkudes. Mereka pun mengeluh, karena kerap nombok beli BBM. “Kalau sepi, ya kerap nombok beli solar,” cetus Marjuweni (42), sopir angkudes, bercerita kepada bangsaonline.com, saat mangkal di depan Terminal Anjuk Landang, Nganjuk, Kamis (4/2). Dia pun menyebut kondisi Angkudes saat ini, ibarat hidup segan mati tak mau.
Baca Juga: Hari Terakhir Kampanye, Bunda Ita-Mbak Zuli Keliling Nganjuk Dikawal Rombongan Ledang dan Becak
Bagaimana tidak dalam sehari, Marjuweni mengaku hanya mendapatkan upah Rp 30 Ribu, setelah bayar setoran Rp 70 ribu. Uang sisa setoran yang nilainya minim ini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dengan 2 anak yang satunya masih berumur 2 tahun. Tetapi karena tidak ada pekerjaan lain, maka dirinya tetap menelateni pekerjaan ini, dengan harapan ada carteran ke luar kota.
Katanya, dalam satu kali jalan dirinya hanya mengangkut satu penumpang dengan ongkos Rp 5000. "Kalau pas jam sepi begini saya harus nombok solar," ujar sopir angkutan jurusan Sawahan-Nganjuk ini.
Namun, apabila pagi jam sekolah, dalam satu jalan bisa menghasilkan Rp 40 ribu sekali jalan.
Baca Juga: Nganjuk Terima Penghargaan UHC Tingkat Provinsi Jatim di Acara Peringatan HKN 2024
Terpisah, Kabid Angkutan Nur Banra Dishub Nganjuk mengatakan, pihaknya sedang mencarikan solusi bagi sopir dan pengusaha angkutan yang mulai kembang kempis. Salah satunya, mengajukan kepada dewan untuk menghapus Perda 04/2011 tentang retribusi ijin tertentu.
Upaya itu kini tengah dilakukan dengan melakukan uji akademis bekerjasama dengan fakultas hukum UNS. Tetapi untuk memantau keberadaan angkutan maka pihaknya tetap akan memberlakukan ijin trayek. Di Nganjuk sebenarnya ada bermacam teryek untuk berbagai jurusan, diantaranya yaitu Nganjuk-Sawahan, Nganjuk-Sudimoroharjo,Nganjuk-Gondang, Nganjuk-Kertosono, Nganjuk- Warujayeng, Nganjuk-Kediri. Dari berbagai jurusan itu setiap harinya hanya sekitar 60-70 unit angkudes yang beroperasi, sedangkan angkudes jurusan Nganjuk-Kediri malah sudah tidak ada yang beroperasi. (dit/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News