MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Rencana rehab Pasar Kliwon (PK) kali kedua tahun ini mendapat sorotan dari kalangan DPRD Kota Mojokerto. Sejumlah wakil rakyat itu mengingatkan tanpa disertai perencanaan yang matang dan berjenjang, rehab itu hanya mengulang kesalahan yang sama pada proyek pertama.
"Siapapun bisa bikin proyek sana proyek sini. Tapi tanpa diikuti perencanaan yang matang pembangunan itu hanya mengulang kesalahan yang sama dengan sebelumnya," sindir Ketua Komisi III, Junaedi Malik, Jum'at (5/2).
Baca Juga: Kiai Asep Tebar Kebaikan di Pasar Kedung Maling
Politisi PKB itu menganggap karena lemahnya perencanaan rehab PK pertama membuat anggaran pemda Rp 2,7 miliar muspro. "Anggaran sedemikian besar terbuang percuma lantaran pedagangnya pada lari karena sepi. Apakah rencana menjadikan PK menjadi pusat kuliner tidak akan sama dengan sebelumnya?," cecarnya.
Sebab kata Junaedi, kajian terhadap rencana lanjutan pasca pembangunan tidak mengena. "Akhirnya uang rakyat jadi mubazir," sesalnya.
Potret Pasar Kliwon (PK) Kota Mojokerto yang sempat berjaya di era 80'an masih buram. Hingga kini, Pemkot setempat tampak masih gamang mengalih fungsikan pasar tradisional ini setelah upaya menghidupkannya melalui rehabilitasi tahun 2014 gagal terwujud.
Baca Juga: Blusukan ke 2 Pasar di Mojokerto, Gubernur Khofifah Pastikan Stok Bahan Pokok Aman hingga Lebaran
Alih-alih memberikan lahan baru bagi pedagang lama, areal baru ini malah sepi peminat. Padahal, untuk menyulap wajah PK dengan menjadikannya pasar modern telah menguras harta pemkot Rp 2,7 miliar.
Tahun lalu, pasar mangkrak ini mau dijadikan pasar akik ketika batu mulia ini booming. Ada juga rencana mengubahnya jadi pasar Syariah, tapi lagi-lagi itu cuma wacana.
Ruby Hartoyo, Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Mojokerto yang baru mengaku telah menyiapkan sejumlah warna untuk menghidupkan pasar yang terletak di Lingkungan Kedung Mulyo, Kelurahan Mentikan ini.
Baca Juga: Gelaran Wayang Kulit Iringi Prosesi Pergantian Nama Pasar Lespadangan Menjadi Pasar Rakyat Bagusan
Wali Kota Mojokerto, Masud Yunus pun punya obsesi yang sama bagi kemajuan PK yang pernah menghidupinya selama ini. "Saya punya gambaran begini, pasar itu kita sulap menjadi pasar kuliner dengan menejemen modern. Artinya, pembeli meski ambil makan dari berbagai warung mbayarnya cukup di satu kasir saja," katanya.
Wali Kota yang juga ulama ini tampak yakin rencananya tersebut bakal menarik minat masyarakat untuk menyerbu tempat itu. Tapi, kata dia, dibutuhkan hiburan untuk menarik minat pengunjung. "Perkara teknisnya nanti biar diatur instansi terkait," pungkasnya. (yep)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News