SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Surabaya berencana menata kawasan Makam Sunan Ampel sebagai tempat Wisata religi. usai mengikuti dengar pendapat di Komisi C DPRD Surabaya, Asisten II Sekota Surabaya, M. Taswin, (19/2) mengatakan, grand design penataan saat ini tengah dibuat Badan perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko).
Pembenahan di sekitar wilayah Ampel diantaranya dalam rangka persiapan UN Habitat. “Dinas Cipta Karya dan Tata ruang sudah ada rencana penataan dan pembenahan di situ,” paparnya.
Baca Juga: One Voice SMPN 1 Surabaya Raih Juara Dua Kategori Bergengsi di SWCF 2024
Ia mengakui, pembenahan kawasan ampel tidak mudah. Selain mengakomodir budaya masyarakat setempat, di area tersebut sudah menjadi kawasan ekonomi.
Untuk itu, pihaknya berencana untuk mengintegrasikan kawasan ekonomi tersebut dengan wisata. “Di sana kan ada Pasar Pabean yang menyatu dengan kawasan religi, ini yang harus diintegrasikan,” terangnya.
Taswin mengakui, di kawasan ampel ramai dengan aktivitas bongkar muat barang, kemudian parkir mobil, pribadi yang kadang mengganggu kelancaran lalu lintas dan sejumlah aktifitas PKL.
Baca Juga: SWCF 2024 Jadi Ajang Kenalkan Seni dan Budaya Surabaya ke Kancah Internasional
Sementara, sentra PKL yang disediakan justru suasananya sepi. “Masalah sentra PKL, nanti Dinas Koperasi yang akan menata bagaimana agar orang datang berkunjung,” katanya.
Dalam grand design Bappeko, untuk mewujudkan kawasan Ampel sebagai tempat wisata religi yang menarik dikunjungi wisatawan, pemerintah kota bukan hanya menata PKL dan area parkir namun juga membangu sarana–prasarana dan infrastruktur lainnya.
“Selain menata parkir, PKL juga akan dibangun museum,” ungkap Esty, staf Bappeko. Ia menambahkan, sentra PKL akan dikoneksikan dengan area parkir.
Baca Juga: Pemkot Surabaya Raih UHC Award 2024, Anggarkan Rp500 Miliar per Tahun untuk Warga Berobat Gratis
Sedangkan dengan kawasan Makam Sunan Ampel akan dikoneksikan dengan JPO (Jembatan penyeberangan Orang). “Semuanya akan kita integrasikan,” paparnya
Sedangkan menurut Staf Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang, Iman K, penataan ampel melibatkan sejumlah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah).
Ia mengatakan, konsep desain kawasan itu Timur tengah yakni Maroko Style. “Pembenahannya pada pedestrian, kemudian akan ada 3 JPO dari Nyamplungan hingga Pegirikan, dan Traffict Light,” tandasnya.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall
Menanggapi paparan konsep pembangunan kawasan Ampel, Ketua komisi C Bidang Pembangunan Syaifudin Zuhri menyatakan, bahwa penjelasan tersebut berkaitan dengan perlengkapan yang sifatnya kondisional.
Kalangan dewan menghendaki, grand design area Ampel berkaitan dengan upaya mengangkat sisi wisata dan sejarah, sehingga menjadi magnet bagi wisatawan untuk datang ke Surabaya.
“Kita mengharapkan, kawasan sana merupakan kawasan penuh religi dengan kampung lamanya, bukan hanya pengelolan wisatanya saja,” tegasnya.
Baca Juga: Kampung Madani di Krembangan, Wujud Semangat Gotong Royong Masyarakat
Syaifudin mengatakan. dalam penataan kawasan Ampel sekitar 250 juta dana yang dialokasikan pada APBD 2016 untuk kegiatan Feasibility Study. (lan/dur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News