SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Aisyul Madhirotul Laily (22 tahun) mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya berhasil menciptakan aplikasi ensiklopedia gedung bersejarah khusus Surabaya dengan berbasis android yang diberi nama Gedung Tua.
"Tujuannya saya ingin masyarakat utamanya pelajar bisa mengetahui gedung bersejarah sekaligus cagar budaya yang ada di Surabaya dengan cara mudah yakni dengan menggunakan android," terangnya, Sabtu (20/2).
Baca Juga: Kementerian ATR BPN Jalin Kerja Sama dengan MA, Perkuat Kapasitas Hukum
Gadis asal Gresik ini mengatakan dalam aplikasi terdapat sebanyak 169 gedung-gedung bersejarah di Surabaya. Data itu yang telah dirangkumnya dari Google.
"Terdapat ratusan bangunan-bangunan bersejarah salah satunya Hotel Majapahit yang merupakan gedung saksi sejarah arek-arek Surabaya dalam perobekan bendera Belanda menjadi bendera sangsaka merah putih," paparnya.
Cara penggunaannya, alumni SMA As-Sa'adah Bungah Gresik ini menyebutkan, cukup mudah. Pertama pengguna android yang sudah memiliki aplikasi itu disuguhkan dengan enam kolom berwarna biru dan abu-abu, serta di awalnya terdapat kata pengantar terkait aplikasi Gedung Tua.
Baca Juga: Pegiat Kebencanaan ini Raih Gelar Doktor
"Pengguna disuguhkan menu yang terdiri dari wilayah, gedung, pencarian, video, about (tentang) aplikasi dan pembuatnya, dan menu yang terakhir rating aplikasi yang bermaksud untuk menilai fungsi dari aplikasi ini," ungkapnya.
Selanjutnya, dalam kolom wilayah nanti terbagi ada wilayah seperti Pusat, Barat, Timur, Utara dan Selatan. "Misalnya memilih pusat maka akan ada tombol peta, klik marker (tanda), selanjutnya akan muncul gambar gedung, alamat dan deskripsi atau keterangannya dari gedung tersebut," jelasnya.
Dalam proses penyelesaian aplikasi itu membutuhkan waktu 3 minggu saja dan dibuatnya secara gratis karena Aplikasi ini menggunakan HTML dan Bootsrap, jadi tidak membutuhkan biaya apapun.
Baca Juga: Mengintip Serunya Magang di Bangsaonline
Menurutnya kekurangan dari aplikasi ini tidak tersedianya akses menuju gedung dengan menggunakan angkot maupun bus kota. Ada pula beberapa gedung bersejarah yang belum dimasukkan karena keterbatasan waktu dalam pengerjaan penelitian skripsinya.
"Harapannya semoga aplikasi ini nanti bisa lebih dikembangkan juga bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat," pungkasnya. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News