KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Fenomena LGBT (Lesbi, Gay, Biseksual, Transgender) menghinggapi kalangan pelajar dan generasi muda di Kota Mojokerto. Penyuka sesama jenis itu sedang ngretren di kalangan pelajar.
Seorang pelajar berisial BR mengungkapkan hal itu. Bahkan menurutnya, mereka mulai berani menunjukkan aktivitasnya di tempat-tempat publik. Seperti di Alun-Alun Kota Mojokerto dan Taman Benteng Pancasila.
Baca Juga: Jadi Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto: Hadi Fokus RAPBD 2025, Arie Pastikan Tak Ada Proyek Mangkrak
”Mereka kini sudah tidak sungkan lagi mengungkapkan jati dirinya di publik,” ungkap BR, Minggu (21/2).
Menurut BR, aktivitas kencan yang dilakukan para gay ini berlangsung setiap malam. Dan menurutnya, para gay kebanyakan berstatus pelajar. Mereka kerapkali bertemu di Tirto Asri sumber air panas yang terletak di Kelurahan Kedungsari, Kecamatan Magersari.
Para gay pelajar tak hanya datang dengan pasangan masing-masing. Bahkan menurutnya, banyak di antara mereka yang sengaja mencari pasangan di lokasi itu. ”Ketemuan, cocok dan langsung tembak. Tapi kalau hari Sabtu, jumlahnya tidak terhitung dan memang aman-aman saja,” tukasnya.
Baca Juga: Terganggu Penutupan Jalan, Warga Sentanan Desak Pemkot Mojokerto Pindah Kampung Pecinan
Lebih jauh RB menyebut, Kota Mojokerto menjadi sentral pertemuan para gay dari beberapa wilayah tetangga, baik Sidoarjo, Gresik, Jombang dan Mojokerto. Karena menurutnya, di wilayah ini cukup mudah untuk mencari pasangan gay. Terlebih, banyak gay dari kalangan pelajar yang menjadi daya tarik sendiri bagi kaum gay berumur.
Pasangan gay dari kalagan pelajar di Mojokerto lanjut RB, sebenarnya mulai tumbuh sejak tahun 2012 silam. Sejak itu, jumlah pasangan gay yang rata-rata duduk di bangku SMA tersebut terus bertambah. Sejak pertengahan tahun lalu kata dia, mereka sudah mulai berani melakukan hubungan seks di tempat terbuka.
”Dulu di bekas pemandian Tirta Suam. Sekarang pindah di Tirta Asri atau di kalangan gay sering disebut bor-boran,” tukasnya.
Baca Juga: Tafsir Al Quran Aktual: Kebanggaan Kentut dan Seks Brutal Kaum Nabi Luth
Fenomena ini ditangkap Badan Keluarga Berencana Perempuan dan Anak (BKBPP) Kota Mojokerto. Kepala BKBPP membenarkan LGBT mulai menjamah generasi muda kota ini. "Generasi ini tumbuh di kalangan pelajar. Mereka sudah terang-terangan menyatakan dirinya," kata Kepala BKBPP Moch. Imron.
Karenanya, pihak BKBPP bersama pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) gencar mensosialisasikan tren negatif ini terutama kepada masyarakat. "Kami bersama Gus Wahib Wahab (MUI) turun ke bawah ke warung-warung dan komunitas agar orang tua mengawasi anak-anaknya agar tidak jatuh ke LGBT," paparnya.
Ke depan, kata Imron, dirinya mencanangkan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar pelajar mawas diri dan tidak turut dalam kelompok ini.(yep)
Baca Juga: Siksa Dosa Homoseks Lebih Mengerikan Ketimbang Dosa Syirik dan Kufur Fir'aun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News