BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sebuah rumah milik Soponyono (62), warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Bojonegoro hanyut ke dalam Sungai Bengawan Solo setelah terseret longsor. Rumah milik kakek tua itu kini tinggal sekamar dan nyaris hanyut juga. Meski demikian, setiap hari ia masih tetap menghuni rumahnya sendirian.
Tebing Bengawan Solo yang longsor di desa setempat itu panjangnya kurang lebih 100 meter dan lebarnya sekitar 5 meter. Selain menyeret rumah kakek Soponyono, longsor juga menyeret pepohonan dan jalan lingkungan yang berpaving.
Baca Juga: Baru Sebulan Musim Kemarau, Satu Desa di Bojonegoro Sudah Terdampak Kekeringan
"Longsornya juga mengancam belasan rumah lainnnya," ujar mbah Soponyono saat ditemui di rumahnya, Senin (22/2/16).
Menurut dia, ada sekitar 16 rumah yang terancam akan terseret longsor ke dalam sungai terpanjang di pulau jawa selain rumahnya yang sudah terlebih dahulu longsor. Kondisi tersebut membuat warga sekitar merasa resah.
"Sebenarnya saya tidak mau pindah dari rumah ini (rumahnya,red) tapi pihak desa sudah membuatkan rumah di dekat puskesmas untuk saya," terangnya.
Baca Juga: Gempa Tektonik 6.0 Guncang Wilayah Bojonegoro-Tuban, Gempa Susulan Terjadi Beberapa Kali
Rumah mbah Nyono, sapaan akrabnya, itu yang sudah terseret longsor di antaranya dapur yang berukuran 4m x 6m. Sedangkan, satu bagian rumah utamanya berukuran 9m x 9m kini tinggal separuh. Untuk menghindarai kerusakan lebih parah, ia bersama warga lainnnya menyelamatkan kayu dan bahan bangunan yang bisa digunakan. Sekarang dia tinggal di sebuah kamar yang berukuran 3m x 2m di tepi Bengawan Solo.
"Longsornya sebenarnya sejak tiga tahun lalu, tetapi dari tahun semakin parah. Kemudian kemarin pas waktu bengawan banjir terus surut juga longsor lagi tambah panjang," jelasnya.
Ia dan warga lainnnya mengakui, bantaran sungai yang longsor tahunan di kampungnya itu telah beberapa kali disurvei oleh sejumlah pihak. Namun, hingga saat ini belum ada tindaklanjut. Termasuk, upaya penanggulangan darurat lonsor. Ia berharap ada upaya nyata untuk mengatasi longsoran itu. Meski, langkah itu hanya bersifat darurat.
Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News