YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com - Puluhan massa mengatasnamakan Forum Umat Islam Yogyakarta berkumpul di Tugu Yogyakarta menunggu kedatangan kelompok Solidaritas Perjuangan Demokrasi, akan melakukan aksi pembelaan terhadap hak-hak Lesbian Gay Biseksual Transgender, Selasa (23/2). Mereka membentangkan spanduk penolakan terhadap LGBT di Tugu Yogyakarta.
Koordinator aksi, Fuad Andreago mengatakan, mereka sebenarnya akan melakukan aksi penolakan LGBT di Titik Nol Yogyakarta. Namun, karena mendapat kabar ada kelompok pendukung LGBT akan menggelar aksi di Tugu Yogyakarta, dia ingin mengetahui pendukung aksi itu.
Baca Juga: Tafsir Al Quran Aktual: Kebanggaan Kentut dan Seks Brutal Kaum Nabi Luth
"Kami sebelumnya mau membuat aksi penolakan di titik nol. Pada saat yang sama menyebar broadcast jika ada kelompok yang memancing dengan membuat tandingan mendukung LGBT. Kami sudah cek ke Polres, mereka enggak punya izin," kata Fuad kepada wartawan, Selasa (23/2).
Fuad mengatakan, dalam isi pesan menyebar, kelompok Solidaritas Perjuangan Demokrasi menyebut ingin merebut kota Yogyakarta dari preman-preman. "Mereka mau buat aksi tandingan, kita akan tunggu mereka datang, kami pengen tahu siapa dalangnya," ujar Fuad.
Ia mengatakan, aksi tandingan tersebut merupakan aksi provokatif.
Baca Juga: Siksa Dosa Homoseks Lebih Mengerikan Ketimbang Dosa Syirik dan Kufur Fir'aun
Di pihak lain, massa pendukung LGBT yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan Demokrasi berkumpul di McDonald Sudirman, berjarak satu kilometer dari Tugu Yogyakarta. Aparat kepolisian tampak berjaga ketat di lokasi melakukan pengamanan.
Lantaran tetap ngotot hendak menggelar aksi di Tugu Yogyakarta, mereka kemudian terlibat bentrok dengan Polisi. Sejumlah provokator diamankan.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Prihartono Eling Lelakon, mengatakan sengaja mengamankan kelompok massa pertama untuk menghindari gesekan dengan kelompok massa kedua. Massa Solidaritas Perjuangan Demokrasi mengajukan izin kepada pihak kepolisian pada Senin (22/2), sementara massa lainnya mengajukan izin sejak seminggu lalu.
Baca Juga: Gila, 90 % Dosen Wanita Tak Nikah, LGBT Merajalela, Laporan M Mas'ud Adnan dari Bangkok (4)
"Mereka juga tidak ada koordinatornya. Ada nomor koordinatornya tapi tidak bisa dihubungi. Mbaknya yang tadi mediasi juga bukan koordinatornya. Siapa penanggung jawab, masak tidak ada kejelasan siapa bertanggung jawab?" urai Hartono.
Sementara massa Solidaritas Perjuangan Demokrasi dalam siaran persnya menyatakan kepada masyarakat agar tidak diskriminatif, rasis dan fasis terhadap LGBT. Mereka juga menolak dengan adanya aksi yang akan melakukan razia kepada warga yang diketahui memiliki perilaku LGBT.
"Masyarakat Yogya perlu tahu. Bahwa ada kelompok pro demokrasi yang bersuara mendukung hak-hak LGBT. Juga hak kelompok lainnya yang tertindas," kata Ahmad koordinator aksi Solidaritas Perjuangan Demokrasi. (mer/tic/yog/lan)
Baca Juga: Aksi Damai DPW FPI Tolak LGBT Direspons Positif DPRD Pamekasan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News