Air Bengawan Solo Terus Naik, BPBD Bojonegoro Woro-woro agar Masyarakat Bersiap

Air Bengawan Solo Terus Naik, BPBD Bojonegoro Woro-woro agar Masyarakat Bersiap HAJAR, SIST: Seorang pengendara nekat melintasi genangan air saat banjir yang terjadi belum lama ini. foto: eki nurhadi/ BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, mengimbau kepada masyarakat agar mulai bersiap-siap menghadapi banjir gelombang III. Itu setelah ketinggian air Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro terus menunjukkan kenaikan.

"Air Bengawan Solo terus naik, diperkirakan trend naik sampai besok dengan prediksi TMA (tinggi muka air) maksimal sampai dengan 14.50 Mdpl (meter diatas permukaan air laut)," ujar Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo, Kamis (25/2/16).

Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana

Imbauan itu disampaikan melalui berbagai media, di antaranya broadcast (BC) blackberry messenger (BBM), sejumlah radio lokal dan sosialisasi di beberapa kecamatan di bantaran bengawan solo. Tujuannya, agar masyarakat mulai mempersiapkan segala sesuatu jika sewaktu-waktu air datang.

"Puluhan desa yang tersebar di beberapa kecamatan saat ini sudah mulai tergenang air," jelasnya.

Andik menjelaskan, luberan air sungai terpanjang di pulau jawa itu mengancam sedikitnya 16 kecamatan. Sebelumnya, banjir pada beberapa hari kemarin telah merendam 11 Kecamatan di wilayah bantaran. "Bisa jadi ketinggian air lebih besar dari banjir sebelumnya," tandasnya.

Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim

Peningkatan TMA Bengawan Solo itu disebabkan hujan ekstrim yang terjadi di wilayah hulu seperti Ngawi, Madiun dan sekitarnya. Saat ini ketinggian air di Bojonegoro mulai masuk siaga kuning (siaga dua) diprediksi akan sampai siaga tiga.

Terkait peningkatan air tersebut, dia mengimbau kewaspadaan serta langkah-langkah cepat para camat di sepanjang Bantaran Bengawan Solo agar terus mengingatkan Kades dan masyarakat. Selain itu mengaktifkan kembali potensi Tim Penanggulangan Bencana tingkat kecamatan atau desa dalam rangka mitigasi dan pengurangan resiko bencana.

"Camat dan Kades juga segera melakukan inventarisasi kerusakan infrastruktur pengendali banjir (tanggul, pompa dan lain-lain) yang mengalami kerusakan serta melaporkan kepada BPBD dan Satker terkait guna langkah-langkah penanganannya," terangnya.

Baca Juga: Ribuan Rumah hingga Jalan Nasional Bojonegoro - Surabaya Tergenang Banjir

Adapun wilayah yang rawan terdampak genangan pada posisi siaga 2 (siaga kuning) meliputi, Kecamatan Padangan, Desa Nguken dan Dengok. Kecamatan Gayam Desa Manukan dan Cengungklung. Kecamata Dander Desa Ngablak dan Ngulanan. Kota Bojonegoro Desa Ledok Wetan, Ledok kulon dan Banjarejo. Kecamatan Kapas Desa Bogo, Kecamatan Balen Desa Sarirejo, Kedungdowo, Lengkong, Pilanggedhe, Sekaran. Kecamatan Baureno Desa Karangdayu, Kalisari, Tanggungan, Kadungrejo dan Lebaksari. (nur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO