JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akhirnya melaksanakan eksekusi pembongkaran kawasan Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara dan Tambora, Jakarta Barat. Proses eksekusi berjalan kondusif, tak ada perlawanan dari warga.
Berdasarkan pantauan di lokasi sejak Senin (29/2) pukul 05.30 WIB, ribuan pasukan gabungan dari Satpol PP, TNI dan Polri bersiap siaga. Kemudian sekitar pukul 07.15 WIB, sebanyak sepuluh alat berat mulai dikerahkan menggusur kawasan Kalijodo. Satu persatu alat berat tersebut akhirnya melakukan pembongkaran. Di belakang alat berat, ribuan pasukan Satpol PP tampak siaga mengantisipasi pembongkaran.
Baca Juga: Polresta Jakarta Utara Tolak Penangguhan Penahanan Daeng Azis
Proses pembongkaran saat ini masih berlangsung, bahkan sejak pukul 07.00 warga berkerumun menyaksikan. Awak media juga sempat tidak diperbolehkan masuk karena jalur masuk di kawasan tersebut ditutup hingga sore.
Tak hanya jadi tontontonan warga, pembongkaran kawasan Kalijodo diwarnai isak tangis warga. Pasalnya, masih ada sejumlah warga yang bertahan mendiami rumah bangunan miliknya. Ada sekitar lima kepala keluarga yang masih bertahan. Mereka berada di RT 06 RW 05, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara.
Sempat terjadi adu mulut antara seorang ibu, warga setempat, dengan petugas pada saat eksekusi berlangsung. Ia protes lantaran petugas sudah siapkan ekavator untuk menggusur rumahnya. Menurutnya, sudah ada kesepakatan bagi dirinya akan diberi waktu hingga pukul 15.00 WIB.
Baca Juga: Pengembang Berebut Bangun Taman Kalijodo, Ahok: Syaratnya Sungai Jelangkeng harus jadi Bening
"Mau pulang ke mana enggak punya tempat tinggal. Kita ingin kebijaksanaannya. Mana bilangnya pukul 15.00 WIB? Aku dan keluarga lagi makan tahu-tahu mobil backhoe sudah di belakang rumah. Kita kan panik pak! Kesepakatannya kan jam tiga sore," seru seorang ibu kepada Kapolsek Penjaringan, Jakarta Utara AKBP Rudi Setiawan sambil menangis.
Menanggapi hal itu, Rudi menegaskan batas waktu bagi warga Kalijodo yang bertahan benar hingga pukul 15.00 WIB. "Setelah itu tidak boleh ada lagi warga di lokasi penggusuran. Batasnya sampai jam 15.00 WIB mereka harus pindah," tegas Rudi.
Baca Juga: Masjid Al Mubarokah Kalijodo Akhirnya Ikut Dibongkar
Sementara itu, seorang warga lainnya mengaku ingin menyaksikan eksekusi rumah miliknya. "Mau liat aja mas rumah kita dibongkar, bukan mau bertahan kok," ucapnya.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tidak tampak di lokasi pembongkaran. Menurut keterangan Wali Kota Jakarta, Rustam Effendi, Ahok menyaksikan pembongkaran lewat televisi. "Alhamdulilah, pembongkaran berjalan aman, kondusif. Pak Ahok liat di televisi ga ke sini," ucap Rustam, Senini (29/2) kepada awak media, di Posko Muspida kawasan Kalijodo. (jkt1/rev).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News