KOTA MALANG, BANGSAONLINE.com - Dalam hitungan 3 menit, pasukan TRAPP dan Chip's, serta unit lainnya dari Polres Malang Kota yang tergabung dalam pengamanan program "Panic Button On Hand" (PBOH) tiba di tempat kejadian perkara (TKP). Mereka bergegas turun dari mobil, mengamankan wilayah, sekaligus memasang garis polisi, untuk mengevakuasi lokasi TKP agar steril dalam mengolah TKP.
Ini merupakan peristiwa perkelahian antar warga, di kawasan makam Samaan atau belakang Pasar Tawangmangu, perbatasan Kecamatan Klojen dan Lowokwaru, Sabtu (05/03). “Eh ternyata, hanya simulasi belaka,” kata Sugiono, warga Bethek Kelurahan Penanggungan yang kecele.
Baca Juga: Kado Akhir Tahun, Satresnarkoba Polresta Malang Kota Ungkap Peredaran Ganja dan Sabu 11,1 Kg
Kapolres Malang Kota AKBP Decky Hendarsono mengatakan, giat simulasi ini, adalah lanjutan rangkaian sosialisasi PBOH ke masyarakat. "Dikemas secara simulasi dan diperagakan jajaran Polres Malang Kota supaya bisa diketahui dan dirasakan masyarakat secara langsung," ujarnya.
"Di sisi lain, kami ingin membuktikan kepada rekan media, PBOH bukan hasil rekayasa atau sebuah settingan, namun suatu program yang nyata," imbuhnya.
Dijelaskan AKBP Decky, PBOH ini merupakan wujud tindaklanjut dan penyempurnaan program di masa kepemimpinan Kapolres sebelumnya yakni AKBP Singgamata.
Baca Juga: Kapolresta, Pejabat Utama, hingga Kapolsek Jajaran Polresta Malang Kota Jalani Tes Urine
"Selain buat mengantisipasi aksi tindak kejahatan, aplikasi milik Polres Malang Kota ini juga bisa untuk mengakses informasi lainnya terkait dengan lembaga kepolisian maupun info penting," beber Decky.
Sementara Kompol Sunardi Riyono, Kabag Ops Polres Malang Kota menambahkan, dalam simulasi ini, pihaknya sengaja mengundang beberapa pihak pengusaha, antara lain Indomart, Alfamart, Pegadaian dan Perbankan. Tujuannya, untuk mendapatkan sosialisasi atau pengenalan lebih jauh akan keberadaan PBOH.
“Selain pengusaha, tentunya masyarakat bisa memanfaatkan program ini, melalui aplikasi yang bisa didownload via HP jenis khusus, berkaitan dengan akses internet dan GPS," jelas Kompol Sunardi Riyono.
Baca Juga: Wakapolres Pasuruan Bersama Tokoh Agama Ikut Deklarasi Anti Narkoba Secara Virtual
Namun, Sunardi juga mengingatkan agar biodata diisi secara baik dan benar, agar aplikasi tersebut bisa difungsikan. (iwa/thu/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News