GRESIK, BANGSAONLINE.com-Masyarakat Kabupaten Gresik mulai menagih janji pasangan Bupati-Wabup Gresik, SQ (Sambari Halim Radianto-Moh.Qosim) jilid II yang dilantik Gubernur Jatim, H.Soekarwo menjadi Bupati-Wabup Gresik periode 2016-2021 pada Rabu, 17 Februari 2016, lalu.
Mereka mengingatkan SQ, agar tidak terjebak dengan kegiatan seremonial sehingga melupakan janji-janjinya yang digembar-gemborkan saat kampanye. Sebab, masyarakat Gresik telah menanti-nantikan janji-janji yang telah dilontarkan SQ, baik dalam pengentasan kemiskinan, mengurangi angka pengangguran, kesehatan, pendidikan dan lebih khusus kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Harumkan Nama Gresik, Bu Min Serahkan Reward kepada Kafilah MTQ ke-30 Jatim Tahun 2023
"Sebagai warga Gresik yang pernah mendengar langsung janji SQ saat kampanye, patut kiranya kami menagih janji-janji itu," kata M. Huda, warga Kecamatan Kebomas, Rabu (9/3).
Janji itu di antaranya, SQ akan mengatasi krisis air bersih yang setiap tahun musim kemarau menjadi langganan masyarakat Gresik. SQ berjanji akan memanfaatkan air PDAM di daerah-daerah yang memungkinkan. Lalu membuat sumur bor di setiap desa dan dusun yang tidak bisa terjangkau PDAM.
Kemudian, SQ berjanji akan membangun wisata heritage di kawasan Alun-Alun Gresik yang akan dibangun mulai tahun 2016. Mereka juga menjanjikan pengentasan kemiskinan, pengangguran dengan menciptakan lapangan pekerjaan.
Baca Juga: Belanja THL Kabupaten Gresik Capai Rp180 Miliar, Anha: Output dan Outcome Harus Jelas
"Saya perlu ingatkan kepada SQ agar tidak melupakan janji itu. Jangan sampai sibuk dengan kegiatan seremonial yang diadakan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah). Sehingga tidak sempat ngurusi program yang telah dijanjikan," cetusnya.
M.Huda mengungkapkan, SQ saat ini seolah-olah terjebak dengan kegiatan seremonial yang dilakukan oleh masing-masing SKPD yang sifatanya hanya untuk cari muka dan menguras (menghabiskan) anggaran yang telah dialokasikan pada APBD 2016.
Dampaknya, di bulan Maret 2016 ini SQ belum bisa membuktikan kepada masyarakat akan mewujudkan janji-janjinya saat kampanye. "Saya ingatkan kepada SQ waktu terus berjalan. Jangan sampai SQ purna per 17 Februari 2021, janji-janjinya tidak bisa diwujudkan. Jika itu terjadi, maka masyarakat jelas dibohongi," terangnya.
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Ia meminta agar SQ tidak terlalu sibuk mengikuti kegiatan seremonial yang bisa menyita waktunya untuk mengurusi tugas-tugas yang lebih penting. "Kan saharusnya cukup kepala SKPD yang datang di acara seperti panen raya dan lainnya yang sifatnya seremonial, tidak perlu Bupati dan Wabup yang datang sendiri. Habis-habisin waktu," pungkasnya.
Hal serupa dinyatakan Ana Makrufah, kader NU di Kecamatan Bungah. Menurut dia, SQ pada saat kampanye Pilkada menjanjikan akan memajukan dunia pendidikan di Kabupaten Gresik. Di mana, SQ akan membangun PT (Perguruan Tinggi) NU(Nahdlatul Ulama) yang berkualitas untuk membentuk kader-kader NU, kader penerus Gresik yang handal. Namun, hingga saat ini tanda-tanda ke arah itu belum tampak.
Selain itu, SQ juga menjanjikan RS (Rumah Sakit) NU (Nahdlatul Ulama) yang representatif. Sehingga, semua masyarakat Gresik bisa nyaman berobat tanpa jauh-jauh ke kota kabupaten.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Sebagai warga masyarakat dan kader NU kami minta SQ tidak merah telinga atas sikap masyarakat yang menagih janji kampanyenya itu. Apa yang mereka lakukan sebagai bentuk mengingatkan penguasa dan kritik konstruktif," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News