Usai Ibu Hamil Meninggal Jelang Melahirkan, Dewan Nganjuk Janji Pelototi Pelayanan RSUD

Usai Ibu Hamil Meninggal Jelang Melahirkan, Dewan Nganjuk Janji Pelototi Pelayanan RSUD FPKIB Nganjuk saat hearing dengan Komisi D DPRD Nganjuk terkait meninggalnya ibu hamil meninggal jelang melahirkan di RSUD Nganjuk, kemarin. foto: soewandito/ BANGSAONLINE

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - DPRD Nganjuk berjanji akan mengawasi pelayanan RSUD Nganjuk pasca meninggalnya Pariem (32) dan bayi dalam kandungan saat akan melahirkan, 8 Februari 2016 lalu. Ini disampaikan Anggota Komisi D DPRD Nganjuk, Imron, kala hearing dengan Forum Peduli Keselamatan Ibu dan Bayi (FPKIB), Dinkes dan RSUD Nganjuk, Jum'at (11/3).

Imron berjanji akan menindaklanjuti koordinasi dengan pihak-pihak terkait, agar layanan RSUD Nganjuk semakin baik. “Siap kita akan kawal terus,” kata legislator PPP ini.

Baca Juga: RSUD Kertosono Miliki Dokter Spesilis OT, Pasien Kian Telayani dengan Baik

Tak ketinggalan, FPKIB Kabupaten Nganjuk juga menyoroti buruknya pelayanan kesehatan di RSUD Nganjuk. Sebab, kasus itu sempat membuat masyarakat resah dan khawatir akan mendapatkan pelayanan buruk di rumah sakit milik pemerintah ini.

Pada 10 Maret 2016 kemarin, FPKIB mengadukan kasus tersebut ke Komisi D DPRD Nganjuk, yang langsung disambut dengan rapat dengar pendapat (hearing).

Direktur RSUD Nganjuk Ahmad Noeroel Cholis, di depan komisi D dan FPKIB menjelaskan, pihaknya siap melakukan perbaikan layanan dan mengevaluasi Standart Pelayanan Operasional setelah kasus ini. "Intinya kami siap mencari solusi terbaik agar layanan kesehatan semakin baik," ujar pria yang juga menjabat Plt RSUD kertosono ini.

Baca Juga: Rapat Paripurna DPRD Nganjuk Sahkan Perda Kenaikan Tarif RSUD

Karyo, Ketua Komisi D mendesak agar sistem layanan pasien di RSUD segera diperbaiki sehingga masyarakat tidak dirugikan "Pihak rumah sakit kami panggil untuk mencari solusi bersama, agar layanan kesehatan semakin baik dan tidak ada korban lagi," ujar politisi Partai Golkar ini.

Kepala Dinkes Nganjuk Sugeng menambahkan, pasca kematian Pariem beberapa waktu lalu, pihaknya telah melakukan audit tentang kematian ibu akibat melahirkan (maternal). “Kami berjanji akan berkoordinasi dengan rumah sakit demi layanan yang lebih baik," ujarnya usai memenuhi panggilan DPRD Nganjuk.

M Roissudin, Kordinator Bidang Advokasi FPKIB Nganjuk mengatakan, forumnya yang beranggotakan gabungan dari berbagai ormas seperti Muhammadiyah, NU, Fatayat, Aisyiyah, GP Anshor, GPN, WCC, KPAD, dan ormas kepemudaan lain di Nganjuk ini memang fokus di bidang kesehatan dan prioritas menekan angka kematian ibu-bayi. Melalui pendampingan oleh kader-kader yang tersebar di seluruh kecamatan, forum ini telah banyak membantu layanan kesehatan ibu hamil. (dit/sta)

Baca Juga: Proyek Puluhan Milyar RSUD Nganjuk Terancam Molor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO